News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jusuf Kalla Bicara Soal Pilpres 2024, Kedekatannya dengan Anies Hingga Kepulangan Rizieq Shihab

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mufidah Jusuf Kalla memperbaiki masker suaminya, Jusuf Kalla, saat tengah diwawancarai awak media di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla kembali membantah rumor bahwa dirinya akan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Menurut Jusuf Kalla, di tahun itu usianya sudah menginjak 82 tahun.

Ketimbang kembali berkecimpung di politik, ia memilih menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan di organisasi kemanusiaan maupun organisasi keagamaan dan internasional.

Hal ini dikatakan Jusuf Kalla  dalam video Special Interview With Claudius Boekan yang tayang di Berita Satu, Jumat (4/12/2020).

"Pada saat itu (tahun 2024, red) umur saya sudah 82 tahun. Kapan lagi saya menikmati masa tua. Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis," ujar JK.

"Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, tapi saya tidak mau. Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik," lanjutnya.

Sejak tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden, JK memang lebih banyak mengisi kegiatannya di bidang kemanusiaan dan keagamaan.

Selain menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), JK juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Dalam wawancara itu, JK juga membahas banyak hal. Termasuk soal kedekatan dengan Anies Baswedan.

Baca juga: Kerumunan Saat Pilkada dan Rizieq Shihab Disebut Tak Bisa Dibandingkan, JK: Memang Jauh Jumlahnya

JK membenarkan bahwa di Pilkada DKI tahun 2017 dirinya memberikan dukungan kepada Anies untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI, meski dukungannya itu dinilai tak sejalan dengan Presiden Jokowi.

JK menyebut kala itu dirinya memiliki pandangan tersendiri.

Ia menilai jika saat itu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terpilih sebagai gubernur DKI, maka situasi di Jakarta akan tidak kondusif dan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Saya kenal Pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar. Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi. Semua orang punya pandangan politik berbeda. Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan Pak Jokowi," lanjutnya.

Padahal ia dan Presiden Jokowi sama sekali tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur.

"Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri," ujarnya.

JK juga memberikan pesan kepada Anies saat keduanya sempat membicarakan soal pencalonan presiden (pencapresan) di tahun 2024.

Baca juga: Rizieq Shihab Diperiksa Hari Ini, Polisi Minta Simpatisan Tidak Datang Atau Akan Ditindak Tegas

JK berkata kepada Anies untuk tidak berbicara dini soal pencapresan, namun sebaliknya agar Anies fokus dalam
mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta ke depannya.

"Jangan dulu sekarang, jangan bicara sekarang, bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024. 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur," ujar JK.

"Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang," lanjutnya.

Pemulangan Rizieq

Hal lain yang diungkapkan JK dalam wawancara itu adalah isu mengenai dirinya sebagai menjadi sosok di balik kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.

JK lagi-lagi membantah tudingan itu.

Karena itu pula ia kemudian melaporkan mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri sebagai bentuk permintaan pertanggungjawaban atas fitnahan tersebut.

"Saya dan anak saya melaporkan saudara Ferdinand ke Bareskrim karena membuat isu seperti itu," kata JK.

Baca juga: Putri Jusuf Kalla Laporkan Ferdinand Hutahean, Polisi: Masih Tahap Administrasi

Menurut JK, walaupun Ferdinand tidak menyebutkan nama secara langsung, namun hampir semua orang tahu bahwa yang disebutkan itu adalah dirinya.

Tudingan tersebut dinilai JK merugikan karena menyangkut organisasi yang tengah ia naungi yakni PMI dan DMI.

Karena hanya dirinya pejabat yang bepergian ke Mekkah, Arab Saudi belum lama ini dan itu ia tegaskan untuk kepentingan beribadah.

"Karena hanya saya yang ke Saudi. Jadi kami meminta pertanggungjawaban untuk itu. Yang jelas saya tidak ketemu, dan ke Mekkah hanya untuk beribadah saja sepulang dari Vatikan, di samping singgah di Riyadh untuk tanda tangan," ujarnya.

Anak dari Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, Muswira Kalla saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020). Kedatangan Muswira Kalla untuk melaporkan Ferdinand Hutahaean dan Rudi S. Kamri atas pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla. Tribunnew/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelumnya lewat kicauannya di Twitter, Ferdinand menyebut ada sosok yang membawa uang sekoper untuk membereskan semua permasalahan Rizieq di Arab Saudi.

Ferdinand menuliskan kehebatan seseorang yang dia sebut dengan Chaplin dan membawa uang satu koper dan membereskan semua permasalahan di Arab Saudi dianggap tidak masuk akal.

"Kita ke Mekkah untuk ibadah tapi dituduh macam-macam," lanjut JK.(tribun network/ras/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini