TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan Pilkada Serentak 2020 kali ini menghadirkan keluarga presiden dan wapres sebagai peserta dalam pesta demokrasi tersebut.
Putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka maju di Pilwalkot Solo. Menantu Jokowi Bobby Nasution maju di Pilwakot Medan, sedangkan putri Wapres Maruf Amin maju di Pilwalkot Tangsel.
Bagaimana pencapaian mereka bertiga?
1. Bobby Nasution
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution - Aulia Rachman keluar sebagai pemenang Pilkada Kota Medan versi hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei Charta Politika.
Total suara masuk sudah mencapai 100 persen per Rabu (9/12/2020) pukul 19.10 WIB.
Baca juga: Pilwalkot Medan: Menantu Jokowi, Bobby Nasution Menang Versi Hasil Survei Charta Politika
Pasangan Bobby - Aulia unggul dengan 55,3 persen suara, berbanding 44,7 persen milik pasangan calon nomor urut 1 Akhyar Nasution - Salman Alfarisi.
Sebagai informasi, Bobby merupakan menantu Presiden Joko Widodo. Bobby berpasangan dengan Aulia diusung PDI-P, Partai Gerindra, PAN, PPP, PSI, Partai Hanura, Partai Golkar, dan Partai Nasdem.
Sementara pasangan Akhyar - Salman diusung Partai Demokrat dan PKS.
Hasil hitung cepat Pilkada Medan ini bukan merupakan hasil resmi. Hasil resmi tetap akan diumumkan oleh KPU RI setelah melakukan rekapitulasi secara manual berjenjang.
2. Gibran Rakabuming Raka
Sebanyak dua lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count hasil Pilkada Solo sudah menerima 100 persen data dari lapangan.
Hasilnya, pasangan calon, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, unggul telak atas lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Solo 2020: Gibran Unggul Sementara di 2 Lembaga
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Solo Versi Voxpol Center: Suara Masuk 67,50%, Gibran Unggul Jauh 87,01%
Charta Politika menyebutkan Gibran-Teguh meraih 87,15 persen suara. Sedangkan Bagyo-Supardjo hanya 12,85 persen suara.
Hasil serupa juga ditunjukkan hasil quick count dari Voxpoll Centre.
Lembaga survei ini menyatakan Gibran-Teguh mendapatkan 86,65 persen suara. Sedangkan Bagyo-Supardjo hanya mendapatkan 13,34 persen suara.
Hitung cepat ini ditayangkan langsung oleh Kompas TV.
Hasil quick count ini bukan hasil resmi. KPU nantinya akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada Solo 2020.
Pilkada Solo 2020 diikuti dua pasangan calon yaitu Gibran-Teguh dan Bagyo-FX Supardjo.
Gibran Teguh diusung PDI-P, PAN, Partai Golkar, Gerindra, dan PSI.
Sedangkan Bagyo-FX Supardjo maju lewat jalur perseorangan. Mereka didukung organisasi kemasyarakatan Tikus Pithi Hanata Baris.
3. Siti Nur Azizah
Berbeda dengan putra dan menantu Jokowi, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Nomor Urut Dua, Siti Nur Azizah dan Ruhamaben mengakui kekalahannya dalam Pilkada Tangerang Selatan.
Kekalahan ini diakui putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini setelah melihat perhitungan suara Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).
Pernyataan ini diungkapkan Azizah Ma'ruf Amin bersama Ruhamaben di Posko Pemenangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2020).
"Di kesempatan ini kami harus sampikan situasi terakhir di dalam pelaksanaan penghitungan suara di Pilkada Tangsel. Kami pasangan Azizah-Ruhama sudah simak perkembangan dari detik ke detik untuk dapat kesimpulan yang terbaik dari perhelatan Pilkada Tangsel."
"Namun seperti yang saudara-saudara saksikan, baik yang real atau quick count, keberuntungan belum berpihak kepada kami. Sehingga demikian sampai KPUD memberikan hasil secara final nanti," kata Azizah.
Oleh karena itu Azizah mengucapkan selamat kepada pesaingnya, pasangan nomor urut tiga Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan. Sementara Azizah-Ruhamaben memperoleh 23,58 persen suara.
Hasil Pilkada Surabaya
Sebanyak tiga lembaga survei mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count sementara untuk Pilkada Surabaya, Rabu (9/12/2020), pukul 14.41 WIB.
Mengutip tayangan Kompas TV, hasil hitung cepat sementara yang dikeluarkan Poltracking , pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji 57,06 persen, paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman 42,94 persen.
Sampel yang masuk 71 persen.
Sedangkan hasil quick count Populi Center, Eri -Armuji 55,28 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 44,72 persen. Sampel masuk 34,80 persen.
Adapun hasil hitung cepat Charta politica, Eri-Armuji 56,84 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 43,16 persen.
Sampel masuk 23,33 persen.
Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pasangan ini akan melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin - Mujiaman yang diusung delapan partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.
Tahapan Pilkada
Pilkada 2020 diikuti 270 daerah di Indonesia dengan rincian sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten.
Dengan demikian, akan ada 9 gubernur-wakil gubernur, 37 wali kota-wakil wali kota, dan 224 bupati-wakil bupati yang akan terpilih pada Pilkada 2020.
Setelah Pilkada 2020, maka yang paling ditunggu masyarakat adalah hasilnya: kira-kira siapa yang akan memimpin daerah mereka selama lima tahun ke depan?
Untuk mengetahui hasil Pilkada 2020, masyarakat harus menunggu proses rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan mulai Rabu hari ini hingga Sabtu, 26 Desember 2020.
Karena perhitungan resmi tersebut menggunakan sistem berjenjang, maka penantian hasil Pilkada 2020 akan terasa lama.
Solusinya, masyarakat dapat mengetahui hasil Pilkada 2020 secara cepat melalui metode hitung cepat alias quick count.
Peneliti Founding Fathers House (FFH), Dian Permata menjelaskan, quick count adalah metode hitung cepat dengan mengambil tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel.
Basis respondennya adalah formulir C1 plano alias hasil perhitungan suara di TPS yang menjadi sampel.
TPS yang yang dijadikan sampel dipilih secara seksama, sehingga memberikan gambaran hasil keseluruhan TPS.
Nah, yang wajib diketahui: hitung cepat bukanlah hasil yang resmi.
Hasil Pilkada 2020 yang resmi akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah menyelesaikan proses rekapitulasi penghitungan suara.
Artinya, hasil hitung cepat belum tentu merepresentasikan hasil resmi Pilkada 2020.
Ada kemungkinan berbeda, tapi sering pula hasilnya sama.
Meski demikian, hasil hitung cepat atau quick count kerap menjadi tolak ukur kemenangan pasangan calon.
Sebab, hasilnya dianggap mendekati hasil resmi KPU.
(Tribunnews.com./Malau/Danang/Kompas Tv)