News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bertambah 17, Kini Politeknik Negeri Jakarta Punya 41 Skema Sertifikasi Kompetensi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkat dana hibah dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) kini memiliki 41 skema sertifikasi kompetensi.

Kepala Hubungan Masyarakat dan Internasional Politeknik Negeri Jakarta Nidia Shofa mengatakan, dana hibah tersebut diterima melalui Program Pengembangan Penilaian Mutu Perguruan Tinggi Vokasi (PPPMPTV) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kerjasama Distribusi Vaksin Covid-19 Dibutuhkan untuk Kawasan Asia Tenggara

Baca juga: Melihat Dinamika Koalisi Pabrikan dan Tim Satelit di MotoGP 2022: SRT dan Yamaha Pisah?

"Penambahan 17 skema sertifikasi kompetensi tersebut terdiri dari 3 bidang, yaitu konstruksi sipil, elektrikal, dan mekanikal," ungkap Nidia Shofa dalam keterangan tertulis kepada Tribunews, Selasa (15/12/2020).

Dijelaskan, skema ini disusun oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PNJ. Sebelumnya, PNJ telah memiliki 24 skema sertifikasi kompetensi berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang terdiri dari 14 skema jurusan Teknik Elektro, 6 skema jurusan Teknik Sipil, 3 skema sertifikasi jurusan Teknik Mesin, dan 1 skema sertifikasi jurusan Administrasi Bisnis.

Rincian penambahan sebanyak 17 skema sertifikasi kompetensi tersebut, antara lain 13 skema pada konstruksi Teknik Sipil (Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung, Pengawas, Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung, Ahli Muda Keahlian Teknik Jalan, Ahli Muda, Keahlian Teknik Jembatan, Pelaksana, Pemeliharaan Jalan, Ahli Muda K3 Konstruksi.

Kemudian, Ahli Muda Quantity Surveyor, Ahli Rekayasa, Konstruksi Bangunan Gedung, Ahli Material Jalan, Ahli Pemeliharan Jalan dan Jembatan, Manajer Pelaksanaan Lapangan Pekerjaan Jalan/Jembatan, Estimator Biaya Jalan, dan Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung).

Kemudian, tuga skema sertifikasi kompetensi pada konstruksi Teknik Elektro (Teknisi Madya Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tegangan Menengah, Teknisi Madya Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tegangan Rendah, dan Teknisi Instalasi Fiber Optic) serta 1 skema sertifikasi kompetensi 'Welding Inspector Comprehensive' pada konstruksi Teknik Mesin.

Penyusunan skema sertifikasi kompetensi tersebut menggaet sejumlah perusahaan, asosiasi, dan politeknik di Indonesia.

"Penyusunan skema tersebut juga melibatkan 20 dosen bersertifikat asesor kompetensi, di mana 4 orang di antaranya memiliki sertifikat master asesor kompetensi," ungkap Nidia.

PNJ berharap, hadirnya skema sertifikasi kompetensi ini mampu meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri dunia usaha dan dunia kerja. Sehingga nantinya, akan terjadi pengakuan dan rekognisi sertifikat kompetensi okupasi dan jabatan kerja oleh dunia industri nasional maupun regional.

Sebagai informasi, jumlah mahasiswa yang disertifikasi pada tahun 2020 sebanyak 900 mahasiswa, yang didanai melalui PSKK BNSP, Sertitikom Diksi Dikbud, PUPR, dan DIPA PNJ.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini