TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan kasus aktif Covid-19 tingkat nasional, selama beberapa minggu terakhir perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, angka kasus aktif nasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
"Kita tidak boleh terus menerus membiarkan kasus aktif bertambah. Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan. Sehingga penambahan kasus positif harian, tidak semakin tinggi, dengan begitu angka kasus aktif dapat ditekan," ujar Wiku melalui keterangannya, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: 13 Hari Isolasi Mandiri, Wagub DKI: Diet Gagal Total, Sehari 5 Kali Makan, Banyak Dapat Kiriman Jamu
Ia memaparkan, perkembangan kasus aktif dilihat pada tanggal 13 Desember 2020, angka kasus berada di angka 15,08%.
Angka ini lebih tinggi dari angka tertinggi dibandingkan kasus aktif bulan November 2020.
"Tentunya ini bukan perkembangan yang diharapkan," imbuh Wiku.
Sebagai perbandingan rata-rata, pada November lalu angka rata-rata kasus aktif nasional, sebesar 12,8% dengan angka tertinggi 13,78%.
Sedangkan, pada Desember, rata-rata kasus aktif sampai 13 Desember sudah mencapai 14,39%.
Baca juga: Dilanda Corona: Masker, Hand Sanitizer Hilang dari Pasaran, Empon-empon Laris Manis dan Panic Buying
Angka kasus aktif yang terus meningkat pada Desember ini, diakui Wiku dikarenakan tingginya peningkatan penambahan harian kasus positif Covid-19, serta angka kesembuhan yang mengalami perlambatan.
"Untuk itu kepada pemerintah daerah diminta memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan agar angka kesembuhan dapat ditingkatkan dan dapat berkontribusi pada penurunan kasus aktif," pesan Wiku.
Disamping itu, perkembangan terkini penanganan Covid-19 per 17 Desember 2020, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 7.354 kasus, dimana jumlah kasus aktif sebanyak 97.139 atau 15,1% dibandingkan rata-rata dunia sebesar 27,51%.
Jumlah kasus sembuh sebanyak 526.979 atau 81,9% dibandingkan rata-rata dunia 70,26%.
Untuk jumlah pasien meninggal 19.390 kasus atau 3,0% dibandingkan rata-rata dunia 2,2%.
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Deretan Pembantu Presiden Jokowi yang Terpapar Covid-19
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).