TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem untuk besok, Selasa (22/12/2020).
Dalam rilisnya, tercatat 19 wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
19 wilayah tersebut termasuk Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.
BMKG menjelaskan, bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Australia bagian utara yang membentuk konvergensi yang memanjang dari Jawa Timur hingga Laut Jawa.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jabodetabek Besok, Selasa 22 Desember 2020: 5 Wilayah Hujan Ringan saat Pagi
Baca juga: Info BMKG Selasa, 22 Desember 2020: Gelombang Tinggi Capai 9 Meter di Laut Natuna Utara
Kemudian dari Sulawesi Tengah hingga Laut Banda, di perairan Selatan NTB-NTT, di Maluku dan di Papua Barat, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Belitung, NTB.
Kemudian di NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca di 33 Kota Selasa 22, Desember 2020: 4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir
Adapun wilayah berpotensi hujan lebat dan hujan yang dapat disertai angin kencang petir/kilat, Selasa (22/12/2020) yang Tribunnews kutip dari meteo.bmkg.go.id adalah sebagai berikut:
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Tengah
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Riau
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Papua
(Tribunnews.com/Fajar)