TRIBUNNEWS.COM - Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menolak jabatan wakil menteri yang ditawarkan kepada dirinya.
Mu'ti lewat akun Facebook pribadinya, @abbe.mukti menceritakan awal-awal saat mendapatkan tawaran.
Ia mengaku dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
"Ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," katanya.
Baca juga: PROFIL Irjen Petrus Golose sang Kepala BNN Baru, Eks Kapolda Bali & Berkontribusi Lahirkan UU ITE
Namun setelah beberapa waktu, Mu'ti berubah pikiran.
Dirinya merasa tidak mampu mengemban jabatan wakil menteri tersebut.
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri."
"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," lanjut Mu'ti.
Mu'ti berharap keputusannya untuk menolak jabatan merupakan pilihan yang terbaik.
Baca juga: Profil Eddy Hiariej, Guru Besar UGM yang jadi Wakil Menteri Wakil Menteri Hukum dan HAM
Jokowi lantik menteri dan wakil menteri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri baru, Rabu (23/12/2020).
Pelantikan pelantikan enam menteri baru berlangsung di Istana Negara Jakarta.
Sebelumnya, enam menteri baru ini telah diperkenalkan oleh Jokowi.
1. Wali Kota Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial.