TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PP MDHW), KH Musthofa Aqil Siroj mengatakan, pemikiran ektremisme-radikalisme, anti toleransi berkembang dan menemukan banyak momentumnya pada tahun 2020 efek politik 2019.
Keadaan seperti ini harus segera diatasi bersama demi kelangsungan dan masa depan NKRI yang berdasarkan Pancasila.
"Majelis Dzikir Hubbul Wathon menilai bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara harus dibangun di atas nilai-nilai persaudaraan, persatuan dan kesatuan nasional," katanya saat refleksi akhir tahun dan do'a untuk bangsa.
Acara yang di laksanakan di kantor PP MDHW Jalan Tegal 2A Menteng Jakarta Pusat dihadiri oleh Ketua Umum MUI dan Rois Am PBNU KH. Miftahul Achyar dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Baca juga: Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang Mengatur Kewajiban dan Hak Warga Negara Indonesia
Acara kemudian dilanjutkan dengan do'a untuk bangsa yang dibacakan oleh KH. Irfa'i Nachrowi Pengasuh Ponpes Kasepuhan Atas Angin Ciamis dan dilanjutkan dengan doa penutup oleh KH. Nurul Yaqin Ishak Katib Syuriyah PBNU.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, menjaga kerukunan dan Perdamaian, dan menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan Lil alamin.
Kiai Musthofa menambahkan di tengah berjalannya roda pemerintahan Ir. H. Joko Widodo Dan KH. Ma'ruf Amin, cobaan pandemi covid-19 melanda Indonesia.
Ujian di tengah-tengah kerja dan langkah pemerintahan presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia Maju, adil dan sejahtera.
"Majelis Dzikir Hubbul Wathon mendukung langkah-langkah pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan kondisi ekonomi.
Serta mendoakan dengan setulus-tulusnya semoga Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menatap dan bekerja pada tahun 2021 lebih giat dan baik lagi," kata Kiai Musthofa.
Baca juga: Presiden Minta Lembaga Pendidikan Umum dan Pesantren Kerjasama Memperkokoh Pancasila
Ketua Umum MUI, KH. Miftahul Achyar mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian pandemi Covid-19 yang luar biasa.
Namun situasi ini tidak menghentikan manusia untuk tetap bisa melaksanakan ibadahnya.
"Termasuk saat ini, ibadah dzikir dan refleksi kebangsaan disampaikan secara online," kata Miftahul Achyar
Miftahul mengapresiasi acara majelis dzikir hubbul wathon ini karena keterbatasan situasi tidak menghentikan kontribusinya kepada umat, bangsa dan negara.
Panglima TNI Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto melalui pesan secara virtual menyampaikan, akhir-akhir ini semakin marak politik identitas, beberapa isu bahkan menjadi sensitif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.