News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persatuan Perawat Dukung Manajemen Rumah Sakit Evaluasi Pengawasan Pasien dan Rekrutmen Perawat

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil keliling Bank BRI sedang melayani Relawan Covid yang sedang membuat rekening baru atau pun permasyalahan perbankan di halaman RS Darurat Covid 19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis(26/11/2020). Para tenaga kesehatan yang tak bisa keluar dari lingkungan Wiswa atlit ini bukan hanya pelayanan perbankan saja tapi juga layanan-layanan lainnya seperti samsat dan lainnya yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS . COM, JAKARTA - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mendukung langkah pihak Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta yang akan mengevaluasi sistem pengawasan setelah adanya temuan perbuatan mesum antara perawat dan Pasien.

"Saya raya langkah pihak rumah sakit yang akan mengevaluasi manajemen pengawasan di rumah sakit sudah tepat," kata dia saat dihubungi, Minggu, (27/12/2020).

Harif mengakui pengawasan perawatan Pasien Covid-19 di RS Darurat memang tidaklah mudah.

Pasalnya tempat perawatan merupakan apartemen atau hotel yang bertingkat-tingkat sehingga kemungkinan adanya tempat atau spot yang luput dari pengawasan, tinggi.

Belum lagi jumlah relawan tenga medis yang banyak.

"Kalau di Rumah Sakit biasa mungkin bisa terkontrol tapi kan ini apartemen atau hotel banyak tempat-tempat yang lepas dari sisi pengawasan," katanya.

Baca juga: Viral Mesum Sesama Jenis Pasien Covid-19 dan Perawat di Wisma Atlet, Berikut Sederet Faktanya

Selain manajemen rumah sakit, aspek yang harus dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang, menurut dia yakni rekrutmen perawat. Psikotes rekrutmen relawan menurutnya harus bisa menjangkau integritas dan etika  perawat.

"Saya rasa Kemenkes sudah lakukan psikotes, tapi sebaiknya psikotes yang dilakukan harus bisa menjangkau sampai arah sana (integritas dan etika), jadi rekrutmen juga penting," katanya.

Harif juga mengutuk keras adanya perbuatan asusila antara seorang perawat dengan pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

Bagaimana tidak menurutnya perbuatan tersebut telah mencoreng citra profesi perawat. Apalagi saat ini banyak perawat yang sedang berjibaku bersama tenaga medis lainnya dalam menangani Covid-19. 

"Walaupun ini perilaku individu , tapi sedikit banyak ada yang mempersepsikan jelek perawat, kita sangat mengecam perilaku tersebut," katanya.

Baca juga: Perawat RSD Wisma Atlet Diduga Mesum dengan Pasien Covid-19, Kodam Jaya Serahkan Pelaku ke Polisi

PPNI menurut Hanif mendukung tindakan tegas yang dilakukan manajemen Rumah Sakit yang membawa kasus perbuatan asusila tersebut ke ranah hukum.

Menurut dia,  perilaku asusila tersebut selain tidak pantas juga membahayakan kesehatan karena berpotensi menyebarkan Covid-19.

Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa mengaku akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni wisma atlet agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kami juga akan mengevaluasi proses rekrutmen relawan medis sebagai bentuk antisipasi," tambahnya.

Kedepan, pihaknya akan lebih meningkatkan standar prosedur operasional (SOP) RSD Wisma Atlet termasuk dalam pengawasan kegiatan dan di setiap tower serta memonitor pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini