Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian RI menyatakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) diduga mengeluarkan biaya Rp 65 juta setiap bulannya untuk operasional sasana atau pusat pelatihan militer di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan dari salah satu pelatihnya yang telah tertangkap Joko Priyono alias Karso.
"Tentunya menjadi pertanyaan kelompok ini bagaimana pendanaannya, tentunya kemarin kami tanyakan kepada pelatih tersangka Karso ini, setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp 65 juta," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Pelatihan Kelompok Teroris JI, Polri: Diikuti Enam Angkatan, 66 Lulusannya Diberangkatkan ke Suriah
Argo mengatakan uang itu digunakan untuk sejumlah peruntukan. Di antaranya membayar pelatih, makan hingga membelikan obat-obatan.
"Rp 65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatih dan juga ada untuk beli obat obatan," ungkapnya.
Adapun, kata Argo, sumber uang itu didapatkan dari infaq hingga anggota JI yang diperkirakan berjumlah 6.000 orang di seluruh Indonesia.
Dia bilang, setiap anggotanya yang telah berpenghasilan diwajibkan membayar iuran suka rela kepada JI pusat.
Baca juga: Tak Cuma Rakit Bom, Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah juga Dilatih Teknik Bela Diri dan Lempar Pisau
"Anggotanya yang aktif sekitar 6 ribu, kalau umpama satu orang itu kirim Rp 100 ribu, dikali 6 ribu orang sudah Rp 600 juta.
Ini tersangka Karso mengilustrasikan seperti itu, tetapi, banyak juga yang mengirim tidak Rp 100 ribu, ada yang Rp 10 juta, Rp 15 juta, Rp 25 juta, bervariasi," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Polri membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Anggota JI memilih menyewa sebuah villa dua lantai.
Baca juga: Kelompok Teroris JI Diduga Incar Rekrut Santri Cerdas dan Berprestasi di Sejumlah Pondok Pesantren
Suasana terlihat asri dengan banyaknya pohon cemara di sekitar area dan cukup sepi lokasinya.
Dilihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggotanya.
Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.