Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polri bersama Kejaksaan Agung membentuk tim khsus untuk menangani kasus dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Darat Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) Persero.
Demikian disampaikan Direktrur Tipikor Mabes Polri Brigjen Pol Joko Purwanto saat berada di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Eks Komut Asabri Dicecar KPK Soal Aliran Duit Korupsi ke Mantan Dirut Dirgantara Indonesia
"Kita akan membentuk tim kecil daripada kejaksaan dan tim kecil dari penyidik polri dalam hal ini adalah penyidik Polda Metro Jaya dan tipikor Bareskrim Polri," ujarnya.
Tim khusus dibentuk untuk mempermudah koordinasi antar kedua institusi untuk menangani perkara tersebut.
Terlebih Kejagung dinilai telah memiliki pengalaman cemerlang dalam mengusut tipikor pada PT Jiwasraya (Persero).
Baca juga: Polri dan Kejaksaan Agung Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Korupsi Asabri
"Kita melihat bahwa dari pengalaman tindak pidana korupsi di Asabri teman-teman di Kejaksaan sudah lebih duluan menangani dugaan tindak pidana korupsi berkaitan dengan Jiwasraya ada beberapa pihak yang saling berkaitan," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung RI Febrie Adriansyah menyebutkan koordinasi dengan pihak kepolisian telah dilakukan untuk mengetahui kontruksi perbuatan yang telah mereka tangani. Sejauh ini penyidik dari Polda Mertro Jaya telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti.
Baca juga: Mensesneg Kirim Surat Perintahkan Kejagung RI Ikut Tangani Kasus Korupsi Asabri
"Kita ingin tahu bagaimana tindakan tindakan kepolisian pro justicia yang sudah dilakukan oleh rekan rekan penyidik Polda Metro seperti pemeriksaan, penggeledahan ataupun tindakan lain yang terkait dengan penyedikan," katanya.
Tim khusus tersebut akan memulai kerja dengan mendalami sejumlah barang bukti dan berita acara pemeriksaan (BAP) dari saksi-saksi yang ada. Dalam waktu dekat hasil kerja bersama itu akan disampaikan ke publik.
"Akan kita simpulkan nanti melalui ekspose internal di Gedung Bundar nanti dipimpin langsung oleh Jampidsus setelah itu baru kita nanti akan mengambil proses penangaann itu kelanjutannya apa," imbuh dia.