News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT Menteri KKP

Edhy Prabowo Akui Tak Kenal Deden Deni, Saksi Kunci Suap Ekspor Benur yang Meninggal Dunia

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku tidak mengenal Deden Deni.

Sebagaimana diketahui, Deden Deni selaku pengendali PT Aero Citra Kargo (ACK), satu saksi kunci di kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Edhy ini meninggal dunia.

"Innalillahi, enggak kenal saya," ucap Edhy usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Saksi Kasus Korupsi Mantan Menteri Edhy Prabowo, Deden Deni Dikabarkan Meninggal Dunia

Diberitakan sebelumnya, Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan bahwa Deden Deni meninggal dunia pada 31 Desember 2020.

Deden meninggal karena sakit.

"Informasi yang kami terima yang bersangkutan (Deden Deni) meninggal sekitar tanggal 31 Desember yang lalu," kata  Ali lewat pesan singkat, Senin (4/1/2021).

Deden Deni sendiri pernah diperiksa tim penyidik KPK pada Senin (7/12/2020).

Waktu itu, KPK mendalami aktivitas PT ACK dalam pengajuan izin ekspor benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca juga: Saksi Kasus Suap Edhy Prabowo Meninggal, KPK: Masih Banyak Saksi dan Alat Bukti Lain

Pada 18 Desember 2020, KPK mengumumkan telah mengirimkan surat permohonan pencegahan ke Direktorat Jenderal Imigrasi.

Deden menjadi satu di antara saksi yang dicegah KPK ke luar negeri.

Deden disebut sebagai Direktur PT Perishable Logistic Indonesia (PLI).

PT PLI ditengarai berkongsi dengan PT ACK sebagai forwarder dari eksportir benur.

Adapun PT ACK merupakan satu-satunya perusahaan kargo yang mendapatkan izin untuk mengangkut benur ke luar negeri.

KPK menduga melalui perusahaan ini, Edhy dkk menerima sebagian duit pengangkutan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini