Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat Boeing 737-555 Sriwijaya Air dengan sign call SJ182 jatuh di sekitar Pulau Laki, perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.
Ditpolairud Baharkam Polri mengerahkan 8 kapal patroli dan 4 helikopter jenis Dauphin As 365 N.3, Bell 429, dan 3 kapal milik Polariud Polda Metro Jaya untuk membantu pencarian.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan selain mengerahkan kapal, Ditpolariud juga mengerahkan alat untuk mencari black box pesawat.
“Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut kami membawa 2 set Vinger Locater yaitu alat untuk mencari Black Box dan 50 orang penyelam yang terdiri dari penyelam Ditpolair, penyelam Ditpolairud Polda Metro Jaya, penyelam Ditpolairud Polda Banten dan penyelam dari KorBrimob,” ujar Yassin di dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh Sudah Berumur 26,7 Tahun, Dioperasikan Sejak 2012
Yassin mengatakan, pihaknya mendapat perintah Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto melalui Kakorpolairud, agar membantu pencarian Search and Rescue (SAR) dengan maksimal.
Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR
Pihaknya juga menurunkan beberapa Speed Boat dan perahu karet untuk melakukan penyisiran mencari serpihan – serpihan pesawat serta body utama pesawat (main body).
Kemudian dilakukan penyelaman dengan tetap berkoordinasi dengan Basarnas dan unsur SAR lainya.
“Saya juga berharap pada saat dilakukan penyisiran dan penyelaman cuaca dalam kondisi baik," kata dia.