Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan kajian menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Saya juga menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian dan penyelidikan terhadap musibah ini,” ujar Jokowi, dalam Keterangan Pers Presiden RI, Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (10/1/2021), seperti dilansir dari Channel Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga menyatakan pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Kita melakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan para korban dan kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan,” jelas Jokowi.
Karena itu Presiden memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas dibantu TNI-Polri untuk melakukan operasi pencarian Pesawat Sriwijaya yang hilang dan korban.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh Sudah Berumur 26,7 Tahun, Dioperasikan Sejak 2012
“Kemarin sore telah saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan, pada Kepala Basarnas yang dibantu oleh TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan yang secepat-cepatnya pada para korban,” ujar Presiden.
Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR
Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Surjanto Tjahjono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerjunkan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya dalam proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021).
Baca juga: Cerita Keseharian Captain Afwan, Pilot Sriwijaya Air: Mantan Penerbang TNI AU, Jadi Ustadz di Masjid
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPPT Kapal Baruna untuk diterjunkan bila diperlukan," katanya dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, (9/1/2021).
Selain itu KNKT sudah menyiapkan peralatan bawah laut untuk melakukan pencarian pesawat yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut. KNKT fokus mencari kotak hitam atau black box pesawat yang berisi rekaman dan data penerbangan.
"Sudah ada beberapa peralatan untuk underwater recovery, mempersiapkan untuk operasional besok mencari black box," katanya.
KNKT menurutnya saat ini sudah mengumpulkan sejumlah informasi mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan kode 8735 PKCLC Soeta-Pontianak tersebut. Selanjutnya KNKT akan berkoordinasi dengan Basarnas untuk mencari keberadaan kotak hitam pesawat.
"Mengikuti koordinasi dengan Basarnas. perlu kami sampaikan bahwa memang KNKT dalam rangka mengumpulkan semua informasi dari masyarakat," pungkasnya.
"Sudah ada beberapa peralatan untuk underwater recovery, mempersiapkan untuk operasional besok mencari black box," katanya.
KNKT menurutnya saat ini sudah mengumpulkan sejumlah informasi mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan kode 8735 PKCLC Soeta-Pontianak tersebut. Selanjutnya KNKT akan berkoordinasi dengan Basarnas untuk mencari keberadaan kotak hitam pesawat.
"Mengikuti koordinasi dengan Basarnas. perlu kami sampaikan bahwa memang KNKT dalam rangka mengumpulkan semua informasi dari masyarakat," pungkasnya.