TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial telah mengaktifkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Tim ini akan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Tim ini bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan. Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, maka perlu penanganan secara psikologis," ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Sunarti melalui keterangan tertulis, Selasa (12/01/2021).
Tim LDP ini merupakan tim gabungan dari Tim Pelopor Perdamaian dan Tim Ahli LDP Direktorat PSKBS yang terdiri dari pakar-pakar psikologi.
Tim pelopor perdamaian dan ada tim ahli LDP yang memang berisi pakar-pakar psikologi.
"Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan trauma dilakukan penanganan khusus oleh Tim Ahli LDP Dir. PSKBS Kemensos RI," kata Sunarti.
Baca juga: KNKT Menduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Membentur Air
Selain melakukan therapi awal penguatan psikologis sosial kepada keluarga korban, Tim LDP juga melakukan sejumlah tugas lainnya.
Tugas itu diantaranya, pendekatan terhadap keluarga korban secara langsung ke rumah sekaligus penjangkauan atau membantu mencari alamat keluarga.
“Tim juga mendampingi ketika berangkat ke bandara, berkordinasi antar Tim Pusat dan daerah, pendampingan informasi terkait penanganan korban, membantu melengkapi syarat yang diperlukan, mendata dan memastikan korban dan keluarga keluarga korban,” katanya.
Selain itu, Kemensos RI juga membangun Posko Crisis Centre yang terdiri dari Tim Pelopor Perdamaian dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di beberapa titik lokasi untuk pendampingan terkait musibah kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Ada lima posko crisis center yang dibangun Kemensos, yakni Posko Bandara Soekarno-Hatta, Posko Induk JICT 2, RS Polri Kramat Jati, Hotel Mercure Jakarta tempat menginap keluarga korban.
Kemudian juga di Posko Utama Bandara Soepadio (Pontianak) dan Posko Bandara Depati Amir yang berlokasi di Pangkal Pinang.
“Kemensos juga membangun dapur umum, di Bandara Soepadio Kota Pontianak dan di Bandara Depati Amir Kota Pangkal Pinang,” katanya.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.