News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Kemensos Siapkan Layanan Crisis Center untuk Dampingi Keluarga Korban Sriwijaya Air

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Disaster Victim Identification (DVI) indetifikasi korban hasil pencarian TIM SAR di JICT, Tanjungpriuk, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).Total, Sejumlah korban meninggal dan 53 properti berupa pakaian korban, serpihan maupun pelampung milik pesawat SJ-182 berhasil ditemukan. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial telah mengaktifkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tim ini akan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Tim ini bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan. Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, maka perlu penanganan secara psikologis," ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Sunarti melalui keterangan tertulis, Selasa (12/01/2021).

Tim LDP ini merupakan tim gabungan dari Tim Pelopor Perdamaian dan Tim Ahli LDP Direktorat PSKBS yang terdiri dari pakar-pakar psikologi.

Tim pelopor perdamaian dan ada tim ahli LDP yang memang berisi pakar-pakar psikologi.

"Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan trauma dilakukan penanganan khusus oleh Tim Ahli LDP Dir. PSKBS Kemensos RI," kata Sunarti.

Sri Wahyuni dan Asriandi anak kandung dari Rusni korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182 asal Pinrang. Satu keluarga warga Dusun Mattagie, Desa Wattang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang bernama Rusni (44), anaknya Abida Dania (2) serta suaminya Supianto (37) merupakan penumpang pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182. (Tribun Timur/Nining Angraeni)

Baca juga: KNKT Menduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Membentur Air

Selain melakukan therapi awal penguatan psikologis sosial  kepada keluarga korban, Tim LDP juga melakukan sejumlah tugas lainnya.

Tugas itu diantaranya, pendekatan terhadap keluarga korban secara langsung ke rumah sekaligus penjangkauan atau membantu mencari alamat keluarga.

“Tim juga mendampingi ketika berangkat ke bandara, berkordinasi antar Tim Pusat dan daerah, pendampingan informasi terkait penanganan korban, membantu melengkapi syarat yang diperlukan, mendata dan memastikan korban  dan keluarga keluarga korban,” katanya.

Selain itu, Kemensos RI juga membangun Posko Crisis Centre yang terdiri dari Tim Pelopor Perdamaian dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di beberapa titik lokasi untuk pendampingan terkait musibah kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Ada lima posko crisis center yang dibangun Kemensos, yakni Posko Bandara Soekarno-Hatta, Posko Induk JICT 2, RS Polri Kramat Jati, Hotel Mercure Jakarta tempat menginap keluarga korban.

Kemudian juga di Posko Utama Bandara Soepadio (Pontianak) dan Posko Bandara Depati Amir yang berlokasi di Pangkal Pinang.

“Kemensos juga membangun dapur umum, di Bandara Soepadio Kota Pontianak dan di Bandara Depati Amir Kota Pangkal Pinang,” katanya.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. 

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini