News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Nasional: Kisah Korban Sriwijaya Air SJ-182 | Izin Darurat Vaksin Sinovac

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Brimob membantu menurunkan vaksin Covid-19 Sinovac saat tiba di gudang Dinas Kesehatan Sumatera Utara, di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 40.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama akan disimpan di ruang penyimpanan khusus Dinkes Sumut sebelum didistribusikan dan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan di Sumatera Utara. Tribun Medan/Riski Cahyadi

2. Korban Make Up Artis Pontianak

Salah satu penumpang pesawat  Sriwijaya Air, Shinta (26) sudah terlihat ogah-ogahan saat memutuskan ke Jakarta. 

Padahal make up artist ternama dari Pontianak, Kalimantan Barat cukup sering berangkat ke Jakarta untuk berbisnis.

Hal itu diceritakan tante Shinta, Marry yang menunggu informasi terkait keponakannya itu di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Marry mengatakan bahwa ia sengaja datang ke RS Polri untuk menemani adik Shinta ikuti pengambilan data ante mortem.

Shinta merupakan warga Pontianak dan bedomisili di Pontianak.

Namun keluarga Shinta sebagian tinggal di Jakarta termasuk adik kandungnya.

SELANJUTNYA >>>

Baca juga: Populer Otomotif: Tips Memilih Ban Mobil hinga Toyota Dukung Elektrifikasi Tanah Air

3. Izin Darurat Vaksin Sinovac

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan persetujuan penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac (Coronavac) yang akan disuntikan kepada Presiden Jokowi dalam vaksinasi perdana pada 13 Januari 2021.

Hal itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito dalam konferensi pers yang dilakukan virtual, Senin (11/1/2021).

Izin tersebut diterbitkan setelah efikasi vaksin Coronavac menunjukan hasil 65,3 persen,

Penny mengatakan, penerbitan izin tersebut dikeluarkan dengan pertimbangan aspek keamanan, imunogenisitas, efikasi atau kemanjuran yang sesuai dengan standar minimal WHO yakni 50 persen.

SELANJUTNYA >>>

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini