Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 hari kelima terpaksa dihentikan sementara, Rabu (13/1/2021).
Keputusan ini diambil setelah pihak Basarnas melihat kondisi cuaca buruk yang menimbulkan ombak besar di perairan Teluk Jakarta hingga Kepulauan Seribu.
Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Basarnas, Abdul Haris Achadi mengatakan, proses evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 kini terpaksa dihentikan sementara.
"(Pencarian) untuk sementara off. Kita lihat cuaca ini, dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter," kata Haris di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Operasi SAR dihentikan sementara sambil melihat kondisi cuaca ke depannya.
Apabila kondisi cuaca membaik dan ombak sudah dalam kondisi tak membahayakan, tidak menutup kemungkinan pencarian bakal dilanjutkan.
Sementara ini, kapal-kapal yang terlibat dalam operasi SAR masih melego jangkar di perairan Kepulauan Seribu.
Selain itu, sejumlah kapal lainnya juga tampak berhenti di kolam pelabuhan Tanjung Priok.
"Di lokasi masih tetap ada kapal Basarnas. Saya melihat juga di kolam (labuh) ada beberapa kapal yang tidak melanjutkan tapi standby di tempat," kata Haris.
Haris menambahkan, para penyelam yang bersiaga di lokasi juga dipastikan tidak terjun ke bawah air sampai kondisi memungkinkan.
Kapal Basarnas Tak Jadi Berangkat
Sebelumnya, kapal operasional Basarnas, KN SAR Karna-246, batal berangkat ke lokasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Rabu pagi.
Hal ini lantaran adanya ombak besar di perairan Teluk Jakarta hingga ke Kepulauan Seribu.
Haris mengatakan, awalnya KN SAR Karna-246 berangkat sekitar pukul 9.30 WIB dari Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca juga: Pernah Terpapar Covid-19, Gubernur Anies Baswedan & Wagub Riza Bukan Prioritas yang Disuntik Vaksin
Baca juga: Agesti Ayu Akhirnya Cabut Laporan Polisi, Tak Jadi Penjarakan Ibunya: Murni Inisiatif Sendiri
Kapal tersebut membawa tim dari Basarnas, tenaga medis, relawan, hingga awak media dengan total penumpang sebanyak 21 orang dan kru sebanyak 23.
"Tadi pagi sekitar 9.30 WIB, kami dari Basarnas dengan kapal KN Karna melakukan pencarian pertolongan. Kami juga membawa media, rescuer, dan penyelam untuk melakukan pencarian di sana," kata Haris.
Namun, ketika kapal baru berlayar sekitar 20 menit di Teluk Jakarta, ombak besar menghadang.
Awak KN SAR Karna melihat ketinggian ombak mencapai 2,5 meter.
Dengan pertimbangan keselamatan kapal tersebut akhirnya putar balik menuju ke Dermaga JICT II.
"Baru sampai mulut kolam, kita terpaksa harus balik kanan karena cuacanya, dapat informasi di lokasi, ada cuaca ekstrim sampai 2,5 meter tinggi gelombangnya," kata Haris.
Staf Operasi Basarnas Made Oka menambahkan, kecepatan angin di lokasi mencapai lebih dari 10 knot.
Maka, demi mengedepankan keselamatan, kapal yang hendak menuju ke lokasi pencarian terpaksa harus balik kanan.
"Kita lihat situasinya, nanti diutamakan arahan Kabasarnas untuk selalu mengutamakan keselamatan. Itu di atas segalanya," ucap Made.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ada Ombak Besar, Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Hari Kelima Dihentikan Sementara