TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansyur menceritakan kondisi Syekh Ali Jaber sempat kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi tadi di RS Yarsi, Jakarta.
Syekh Ali Jaber dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 per menit.
"Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansyur, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Pasukan Brimob Siaga Berikan Pengamanan
Selain itu Ustaz Yusuf Mansyur menyatakan jika Syekh Ali Jaber sempat positif Covid-19. Hanya saja saat itu beliau telah dinyatakan sembuh dari covid-19.
"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Para Pelayat Tertahan dan Tak Diperbolehkan Masuk
Untuk itu dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau.
Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1) pukul 08.30 WIB pagi tadi.
"Kami mendoakan Syekh Ali Jaber dan meminta komunitas ustaz-ustaz, Kyai, dan sebagainya," katanya.
Ustaz Yusuf Mansyur mengaku belum mengetahui kapan dan dimana Syekh Ali Jaber akan di makamkan. Sebab dirinya belum bertemu dengan pihak keluarga.
Baca juga: Legislator Ini Kenang Syekh Ali Jaber Sosok yang Selalu Berusaha Menebarkan Kemanfaatan bagi Sesama
"Saya belum tahu, baru mau bertemu keluarganya. Saya izin dulu," ucapnya
Pesan untuk sang anak
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.
"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali Jaber, anak Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, (14/1/2021).
Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim.