News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 Lagi-lagi Pecah Rekor, Terbanyak di Jakarta, Penambahan 3.165 Orang Dalam 24 Jam

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga kesehatan (nakes) menerima suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). Setelah beberapa tokoh penting mendapatkan vaksin perdana pada Rabu (13/1), kini vaksinasi Covid-19 diberikan kepada tenaga kesehatan karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan dan memberikan contoh teladan kepada masyarakat. Keikutsertaan aktif mereka dalam kegiatan vaksinasi memberikan jaminan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac memang aman. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Bahkan jumlah penambahan per harinya kian mengkhawatirkan.

Kamis (14/1/2021) kemarin misalnya, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 11.557 orang.

Jumlah penambahan ini menjadi rekor baru lagi. Padahal, baru sehari sebelumnya rekor tercipta dengan penambahan 11.278 orang.

Kasus terbanyak didapati di Jakarta dengan penambahan 3.165 orang dalam 24 jam.

Lalu disusul Jawa Barat dengan penambahan kasus 2.201, dan Jawa Tengah dengan penambahan kasus 1.497.

Dengan penambahan 11.557 kasus itu, maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 869.600 orang.

Baca juga: Susul Ratu Elizabeth, Raja Harald dan Ratu Sonja dari Norwegia Terima Vaksinasi Covid-19

Sementara jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 129.628 kasus.

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tren kasus corona di Indonesia saat ini memang terus mengalami kenaikan.

Bahkan dalam waktu 2 bulan saja, terjadi peningkatan kasus aktif hingga 130 persen.

"Dalam kurun waktu 2 bulan lebih terjadi peningkatan 130 persen sehingga angka itu menjadi 129 ribu yang tadi kami laporkan dan tentunya ini tidak boleh membuat kita lengah," ujar Doni saat rapat dengan Komisi VIII DPR, Kamis (14/1/2021).

Dia mengatakan, di awal November kasus aktif di Indonesia masih ada di kisaran 54 ribu kasus. Namun kini naik menjadi 129 ribu kasus lebih.

Adapun kasus aktif merupakan total dari pasien corona yang masih menjalani perawatan dan isolasi, baik itu dalam keadaan kritis, sedang, dan tak bergejala.

"Pada periode minggu kedua awal November kasus aktif kita berada pada posisi yang terendah sepanjang 10 bulan terakhir yaitu 12,12 persen dengan angka akumulasi mencapai 54 ribu orang artinya 54 ribu warga negara kita yang terpapar Covid-19 dalam kondisi tanpa gejala ringan, gejala sedang, berat dan kritis," jelasnya.

Kenaikan kasus aktif ini, kata Doni, selain efek dari libur akhir tahun, juga bisa jadi karena faktor jenuh dari masyarakat.

Sebab sudah sejak Maret seluruh warga Indonesia harus beraktivitas dengan protokol kesehatan.

"Selama 2 bulan terakhir ini kemungkinan besar selain libur panjang adalah faktor kejenuhan, kelelahan, dan juga berbagai faktor lainnya yang menembus batas psikologis masyarakat kita ada kecenderungannya mulai menganggap abai terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

Dia mengatakan, Presiden Jokowi sudah memerintahkan jajarannya hingga para kepala daerah untuk membangun kembali semangat disiplin protokol kesehatan di masyarakat.

Baca juga: Tim Ahli WHO Akhirnya Mendarat di Wuhan untuk Selidiki Asal Virus Corona

"Bapak Presiden dalam berbagai kesempatan menyampaikan kepada para menteri dan juga khususnya kepada ketua gugus tugas untuk mengingatkan kembali," kata dia.

"Juga presiden pada kesempatan khusus dua minggu yang lalu menyampaikan pesan kepada Gubernur seluruh Indonesia agar kembali memotivasi seluruh komponen bangsa yang ada di daerah masing-masing agar kembali patuh kepada protokol kesehatan," kata dia.

Di sisi lain Pemerintah juga telah berupaya menekan penyebaran virus corona dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari sampai 25 Januari 2021.

Selain itu, proses vaksinasi Covid-19 juga telah dimulai dengan yang disuntik pertama adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Januari 2021.

Jokowi disuntik dengan vaksin merek Sinovac yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI.

BPOM menyebut bahwa vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Vaksinasi dilanjutkan kepada tenaga kesehatan di sejumlah daerah mulai 14 Januari 2021.

Kemenkes diketahui telah menetapkan empat timeline vaksinasi covid-19 kepada 181,5 juta penduduk di tanah air yang ditargetkan rampung dalam 15 bulan atau pada Maret 2022.

Usai tenaga kesehatan, ada dua sub-kategori yang ditetapkan pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi. 17,4 juta untuk petugas publik, dan 21,5 juta untuk lansia.

Target selanjutnya adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi dengan jumlah 63,9 juta.

Kemudian target keempat adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang.(tribun network/yud/dit/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini