TRIBUNNEWS.COM - Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengungkapkan sejumlah tim evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan reaktif Covid-19.
Swab antigen Covid-19 itu dilakukan di Posko Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kendati demukian, Rasman tidak menyebut kapan test tersebut dilakukan dan berapa jumlah orang yang reaktif.
Baca juga: Tepat Sepekan Sriwijaya Air Jatuh: CVR Belum Ditemukan hingga Total 239 Kantong Jenazah Dievakuasi
"Tapi dari yang memeriksakan diri itu, ada petugas, ada media, ada relawan."
"Ternyata ya ada yang reaktif, banyak yang reaktif," kata Rasman di Posko JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021), dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.
Rasman melanjutkan, petugas yang menunjukkan hasil reaktif Covid-19 selanjutnya telah dilakukan tes swab PCR.
Kemudian, bagi mereka yang menunjukkan hasil positif setelah diuji PCR, maka akan langsung diisolasi dan dilarang untuk berkegiatan di Posko JICT II.
"Langsung di-swab, kemudian langsung diisolasi, kan prosedurnya begitu."
"Tidak boleh lagi berkeliaran di sini. Langsung diisolasi, tidak boleh berkegiatan lagi di sini," lanjut Rasman.
Baca juga: Kepala Basarnas Kemungkinan Perpanjang Masa Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 Selama 3 Hari
Untuk itu, ia menekankan kepada mereka yang berkegiatan di Posko JICT II untuk disiplin terhadap protokol kesehatan.
Ia juga mengingatkan, mereka harus melakukan swab test antigen sebelum berkegiatan di Posko JICT II.
Kini, Rasman menyebut sejumlah instansi membuka posko kesehatan untuk swab test di JICT II.
"Jadi kita simultan di sini. Selain kita ke lapangan untuk mencari korban, kita juga mengantisipasi Covid-19," kata Rasman.
Pihaknya telah melakukan pengetatan prosedur terkait pelaksanaan protokol kesehatan dengan pelaksanaan swab test antigan tersebut.
Kendati demikian, mereka yang bertugas di lapangan telah dilakukan pengecekan sebelum naik kapal.
Baca juga: Hari Ini Kepala Basarnas Akan Umumkan Status Masa Operasi SAR Sriwijaya Air SJ182
Untuk itu, Rasman memastikan petugas yang berada di lapangan sudah benar-benar sehat dan tidak terpapar Covid-19.
"Di lapangan itu benar-benar orang yang sehat. Sama, di sini juga (diperketat). Makanya saya setiap pagi menyampaikan, tolong dijaga protokol kesehatan karena kita berinteraksi di sini banyak orang."
"Yang jelas sebelum terjun ke lapangan kami lakukan pengecekan, terutama pada saat dia bergerak dari sini naik kapal, dicek dulu," kata Rasman.
Kelanjutan Operasi
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlangsung menjelang sepekan atau satu hari sebelum batas akhir waktu pencarian pada Jumat (15/1/2021) ini.
Hingga hari keenam pencarian Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis (14/1/2021) malam, CVR masih belum ditemukan.
Tim DVI Polri juga berhasil mengidentifikasi 6 jenazah lain, hingga kini terdapat 12 jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.
Baca juga: Tim DVI Polri Kembali Identifikasi 6 Korban Sriwijaya Air SJ 182, Berikut Nama-namanya
Sementara, terdapat total 239 kantong jenazah yang telah dievakuasi oleh tim SAR gabungan.
Hari ini, Basarnas rencananya akan mengumumkan kelanjutan operasi pencarian yang sudah memasuki hari ketujuh.
Sebab, berdasarkan ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari.
Namun, berdasarkan Pasal 34 UU tersebut, ada beberapa hal yang memungkinkan operasi pencarian dilanjutkan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
"Yang jelas batasan sesuai UU 29 Tahun 2014, Basarnas dalam melaksanakan operasi itu tujuh hari, dan diperpanjang apabila perlu untuk diteruskan," kata Rasman.
Baca juga: 6 Hari Pencarian, Terkumpul 239 Kantong Jenazah Berisi Body Part Korban Sriwijaya Air SJ-182
"Ya bisa besok (Jumat ditentukan), kan operasi pencarian tujuh hari. Tapi bisa diperpanjang berdasarkan situasi kepentingan," tambah Rasman, dikutip dari Kompas.com.
Namun, Rasman enggan menyebutkan operasi kemungkinan diperpanjang.
Lantaran saat ini tim SAR masih mencari bagian tubuh korban dan material pesawat, serta cockpit voice recorder (CVR) yang juga belum ditemukan.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ira Gita Natalia Sembiring)