TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung 27 wilayah berpotensi alami cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 19-25 Januari 2021.
Cuaca ekstrem sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Ada 12 daerah yang berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III di bulan Januari 2021.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki puncak musim hujan.
Baca juga: Info BMKG Rabu 20 Januari 2021: Waspada Gelombang Tinggi di Laut Natuna Utara Capai 6 Meter
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Hari Ini, Rabu 20 Januari 2021: Waspada Hujan Lebat di 21 Wilayah
Dwikorita mengatakan, telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu, di mana puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem.
"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (19/1/2021).
Sebagian besar wilayah yang sudah memasuki puncak musim hujan tersebut terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara.
Dwikorita menjelaskan, saat ini kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang dapat disertai aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata, diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.
Kehadiran MJO tersebut dapat ber-superposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat pula disertai munculnya fenomena seruakan dingin (cold surge) di Laut Cina Selatan.
Selain itu, teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.
"Masyarakat dan semua pihak diminta untuk terus memonitor pemutakhiran informasi tersebut agar dapat lebih waspada dan memitigasi berbagai risiko yang dapat diakibatkan oleh kondisi cuaca," kata Dwikorita.
Selanjutnya, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menambahkan potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi pada 19-25 Januari 2021.
Terdapat 27 wilayah yang berkemungkinan besar alami cuaca ekstrem pada tanggal tersebut, yakni: