TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR, Komjen Listyo Sigit Prabowo menyebut akan kembali menghidupkan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa atau Pam Swakarsa.
Ide tersebut mendapat penolakan dari berbagai pihak, mengingat satuan ini identik dengan Pam Swakarsa di era Soeharto yang kerap melakukan berbagai bentuk intimidasi dan pelanggaran HAM terhadap warga.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni mengatakan, Pam Swakarsa yang dimaksud dengan Listyo pada saat itu berbeda dengan Pam Swakarsa yang dibentuk pada era Soeharto.
“Ini Pam Swakarsanya jauh beda ya. Jelas kok dalam aturan Kapolri bahwa Pam Swakarsa yang dimaksud adalah siskamling, Satpam, hingga pecalang di Bali dan mahasiswa serta siswa Bhayangkara. Jadi jelas-jelas jauh beda dengan Pam Swakarsa di era Pak Harto,” kata Sahroni kepada wartawan, Jakarta, Senin (25/1/2021).
Menurut Sahroni, Pam Swakarsa memang merupakan satuan keamanan masyarakat yang telah ada sejak dahulu, tetapi ke depan memiliki tugas yang jelas, tidak sama dengan sebelumnya.
Baca juga: Polemik Dihidupkannya Kembali Pam Swakarsa, Pengamat Menilai Ada Hal Positif
"Justru dengan dimunculkannya kembali oleh Kapolri yang baru, maka mereka bisa lebih maksimal dalam menjalankan tugas, karena mereka akan memiliki tugas dan fungsi yang jelas, hingga kinerjanya akan lebih maksimal," tuturnya.
Namun, Sahroni menyarankan kepada pihak Kepolisian untuk mengganti narasi nama Pam Swakarsa agar tidak terus menimbulkan polemik di masyarakat.
“Mungkin bisa diganti aja narasi dan namanya, jangan Pam Swakarsa, biar rakyat tidak bingung," ucap politikus NasDem itu.