Total jumlah warga yang bersiap mengungsi, menurutnya belum diketahui secara pasti.
Namun, ada sekitar 300-an warga.
"Jumlah pastinya, nanti saya cek lagi," ujar dia.
Suyanto menjelaskan, warga Turgo mengungsi sementara di gedung SD Sanjaya Tritis.
Selanjutnya, akan segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman, di Barak pengungsian Kalurahan Purwobinangun.
Proses evakuasi menggunakan kendaraan dari BPBD, Satpol-PP, Basarnas maupun relawan lainnya.
"Tapi ada juga warga yang menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.
Dari pantauan Tribunjogja.com di lokasi, sejumlah relawan dari lintas instansi telah bersiap-siaga, mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kondisi semakin membahayakan.
Bahkan, jalan menuju puncak Merapi, tepatnya di simpang empat Ngepring telah diportal.
Palang bambu dipasang, warga berjaga-jaga.
Semua kendaraan, selain keperluan evakuasi, sementara tidak diperbolehkan melintas.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengaku telah memerintahkan warga di padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Pakem, terutama yang bermukim diseputaran Kali Boyong, untuk bergeser turun dan mengungsi sementara di SD Sanjaya Tritis.
"Saya perintahkan, agar tidak was-was, mengungsi sementara di Tritis," ucap dia.
Apabila nantinya dinilai semakin membahayakan, warga akan segera dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun.
Kapasitas barak, menurutnya dalam kondisi mencukupi untuk menampung warga pengungsi.
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber:Â Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin/Almurfi Syofyan/Yuwantoro Winduajie)