TRIBUNNEWS.COM – Mengawali tahun 2021, Perta Arun Gas (PAG) sebagai pengelola Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk komoditi LNG satu-satunya di Indonesia, berhasil melakukan pengapalan kargo LNG Perdana dengan tujuan pasar internasional pada tanggal 14-15 Januari 2021.
Dalam kesempatan tersebut President Director PAG, Arif Widodo, menyampaikan bahwa kargo LNG yang dikapalkan kali ini merupakan LNG milik salah satu pengguna PLB yang bersumber dari luar negeri yang telah disimpan di PLB Arun dengan menggunakan kapal Hongkong Energy (FOB) dengan tujuan penerima di Terminal Caofeidian, Hebei, China.
“Keberhasilan ini patut dibanggakan karena ini merupakan pengapalan LNG internasional pertama kali dari PLB Arun (Arun LNG terminal) yang juga statusnya merupakan PLB LNG satu-satunya di Indonesia, di mana pengapalan LNG kargo terakhir dari Terminal LNG Arun dilakukan pada bulan Oktober 2014 di era PT Arun NGL. Kegiatan loading LNG ke kapal sangat lancar dengan laytime hanya 43,08 jam, lebih singkat dari kesepakatan antara penjual dengan pembeli (60 jam) serta lebih singkat dari kesepakatan maksimum laytime antara PAG dengan pengguna PLB (77 jam).” ujar Arif.
“Saat ini PLB LNG Arun memiliki 4 (empat) unit tangki LNG dengan total kapasitas 460.000 M3, dengan 2 (unit) tangki untuk penyimpanan LNG bersumber dari domestik dan 2 (dua) unit tangki untuk LNG bersumber dari internasional. Pengoperasian PLB Arun saat ini, komoditi LNG, baik domestik maupun internasional didatangkan oleh para tenant/pengguna PLB. Untuk LNG domestik, milik PLN bersumber dari BP Tangguh yang selanjutnya diregasifikasi dan dikirimkan untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN yang berada di Lhokseumawe maupun Sumatera Utara (Belawan, Payapasir), serta LNG domestik lainnya untuk kebutuhan Pupuk Iskandar Muda. Untuk LNG internasional di-re-ekspor ke berbagai negara tujuan sesuai kesepakatan antara tenant PLB dengan pembelinya. Kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengapalan LNG di PLB ini biasa dikenal sebagai LNG Hub," tambah Arif.
Surkani Manan selaku VP Corporate Strategic Planning & Business Development untuk PAG, juga menambahkan bahwa kesuksesan pengapalan LNG internasional ini menjadi milestone penting bagi PAG dan sebagai pembuktian kemampuan dalam pengelolaan PLB LNG dengan karakteristik bisnis dan jasa yaitu multi user, komoditi (LNG) dari berbagai sumber dan kepemilikan banyak pihak serta tujuan pengiriman dan pemanfaatan akhir LNG yang juga beragam.
Kemampuan PAG dalam pengelolaan PLB ini akan memperkuat positioning dan cita-cita PAG menjadikan Arun LNG Terminal sebagai salah satu pemain LNG Hub yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai informasi, saat ini PAG bersama afiliasinya (sub holding gas) sedang melakukan kajian rencana revitalisasi atas 1 (satu) tangki LNG Ex Aset PT Arun NGL termasuk juga potensi investasi tangki LNG baru dengan tujuan peningkatan kapasitas storage LNG Hub di Kawasan. Selain itu, PAG sedang mengembangkan bisnis lainnya di lokasi Aset Ex Arun seperti PLB untuk fuel oil bunkering, LNG bunkering, cold storage dan jasa O&M untuk LPG Transhipment.
Pengembangan kegiatan bisnis di Kawasan ex Aset PT Arun NGL, tentu dengan tujuan disamping pemenuhan target pertumbuhan pendapatan perusahaan juga sebagai bagian dari konstribusi dalam kegiatan pembangunan perekonomian Aceh khususnya melalui penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda potensial, Tambah Arif.
Secara terpisah, Muchammad Munif Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, selaku perwakilan regulator untuk PLB LNG Arun, mengaku senang atas kelancaran operasional PLB LNG Arun serta mendukung penuh.
Pembentukan PLB di Indonesia merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Khusus Jilid II Pemerintahan Jokowi, di mana sesuai tujuan awal PLB yaitu untuk mendapatkan biaya logistik dan transportasi yang efektif serta mendukung kegiatan investasi dan diharapkan menimbulkan multiplier effect kegiatan ekonomi.
"Kesuksesan pengoperasian PLB LNG Arun tentu tidak terlepas dari dukungan penuh dari Regulator PLB (Bea cukai) termasuk dari para stakeholder lainnya. Dukungan baik dari internal maupun eksternal PAG sangat diperlukan agar dapat terus mengoperasikan kilang secara aman dan optimal," tutup Arif. (*)