Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai seharusnya gagasan Pam Swakarsa yang dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengambil pengawasan dan penguatan di basis security industry.
Sebab, Pam Swakarsa yang berbasis security industry selama ini menjadi set back karena seolah sama dengan Pam Swakarsa berbasis tradisional, yakni satkamling.
"Satpam yang memiliki SOP jelas, pelatihan yang terstruktur, anggaran yang mandiri karena dibiayai oleh industri, disamakan dengan satkamling yang entah darimana anggarannya, tidak terlatih, ujung-ujungnya tentunya adalah penambahan beban anggaran polri untuk pembinaan. Jadi di mana swakarsanya?" kata Bambang saat dihubungi Tribunnews, Kamis (28/1/2021).
Sementara bila tidak ada pembinaan dari Polri secara intensif, menurutnya, tak menutup kemungkinan satuan keamanan lingkungan tradisional tersebut bisa jadi akan menjadi beban masyarakat.
"Ujung-ujungnya tentu saja potensi muncul masalah baru, yakni premanisme," tambahnya.
Baca juga: Kritik & Penolakan soal Pam Swakarsa yang akan Diaktifkan Kapolri Listyo Sigit, Dari MUI hingga DPR
Di tengah situasi pandemi saat ini, di mana banyak pengurangan tenaga kerja, Bambang menyarankan seharusnya Polri mengembangkan potensi security industry, melakukan pengawasan pada pembinaan Satpam yang sudah konkret membantu polri dalam keamanan.
Tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal Pam Swakarsa, Polemik hingga Kata Pengamat - Tribunnews.com
Tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal Pam Swakarsa, Polemik hingga Kata Pengamat - Tribunnews.com
"Bukan seperti selama ini, di mana bidang ini malah menjadi lahan pungli dan perahan oknum kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan maksud PAM Swakarsa secara digital yang digagas oleh calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Pimpinan Komisi III DPR Ingatkan Listyo Soal Pam Swakarsa Jangan Jadi Alat Kekuasaan
Menurutnya, PAM Swakarsa digital merupakan bentuk sinergitas antara Polri dengan satuan pengamanan di lingkungan masyarakat. Dia menuturkan, nantinya ada alat komunikasi yang membuat keduanya saling terhubung.
"Dengan situasi kekinian, kita sedang bermain dengan teknologi informasi. Nanti bagaimana satuan-satuan pengamanan , satuan-satuan lingkungan, yang dikendalikan dan diawasi oleh Polri itu akan dipermudah dalam rangka berhubungan dengan kepolisian," kata Rusdi dalam keterangannya, Rabu (27/1/2021).
Ia menjelaskan nantinya alat komunikasi itu dapat digunakan oleh satuan pengamanan lingkungan untuk memberitahukan informasi jika ada suatu masalah. Nantinya, mereka akan membuat teknologi semacam panic button.
"Alat komunikasi antara pihak satuan pengamanan maupun Satkamling dengan Polri ataupun mungkin bisa pada satuan-satuan pengamanan atau satuan-satuan keamanan lingkungan diberi panic button," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan teknologi ataupun alat komunikasi itu juga sebagai bentuk terkait pengawasan Polri kepada satuan pengamanan lingkungan.