News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Moeldoko Ungkap Asal Usul Kenapa Dirinya Dituding Ingin Rebut Partai Demokrat

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko memberikan penjelasan kenapa dirinya dikait-kaitkan dengan persoalan internal Partai Demokrat.

Namanya menyeruak dianggap sebagai orang yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat meskipun Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak menyebut namanya secara pasti.

AHY hanya menyebut ada orang di lingkaran istana yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan Partai Demokrat secara paksa.

Menyikapi tudingan tersebut, Moeldoko meminta setiap masalah atau peristiwa jangan dikaitkan dengan istana.

Baca juga: Moeldoko, Orang Dekat Jokowi yang Disebut Andi Arief Mau Ambil Alih Kepemimpinan Demokrat dari AHY

Karena menurut Moeldoko, Presiden Jokowi sama sekali tidak tahu dengan masalah tersebut.

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, eggak tahu apa-apa dalam hal ini," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).

Menurut Moeldoko, masalah partai Demokrat tersebut menjadi urusannya secara pribadi bukan sebagai Kepala Staf Presiden.

Moeldoko pun menceritakan penyebab dirinya menjadi sasaran tudingan akan merebut partai Demokrat.

Baca juga: Respons Tudingan AHY, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi, Beliau Tak Tahu Apa-apa Dalam Hal Ini

Menurut dia hal itu berawal dari banyak orang yang sebagian merupakan bagian dari Partai Demokrat, datang ke rumahnya.

Mereka yang datang kemudian curhat mengenai kondisi yang terjadi ditubuh partai berlambang mercy tersebut.

Sebagai tuan rumah yang kedatangan tamu, ia hanya mendengar curhatan tersebut.

"Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ya, dan saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapapun," katanya.

Baca juga: Djarot Minta AHY Buktikan Dugaan Keterlibatan Pejabat di Lingkaran Jokowi Goyang Partai Demokrat 

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa? ya saya tidak mengerti dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian, berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja gitu," lanjut Moeldoko.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini