News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapan Tokoh Konghucu Alim Sugiantoro Terkait Puluhan Lampion dan Lampian di Lobi Kantor Kemenag

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Penilik Klenteng Kwan Sing Bio yang juga Ketua Kehormatan Panitia Perayaan Alim Sugiantoro, memberi keterangan kepada wartawan dalam Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2569 Kongzili Tingkat Nasinal, Minggu (25/2/2018) yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Konghucu dari Kwan Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro, turut menyoroti  potret puluhan lampion di lobi kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan puluhan lampian, banner ucapan Hari Raya Imlek 2572 Kongzili juga menghiasi lobi kantor Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. 

Keberadaan pernak-pernik menyambut Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Tionghoa itu sebagai wajah baru Kemenag.

"Saya bersama generasi muda Konghucu Indonesia (Gemaku) sangat mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mewujudkan keindahan semangat Imlek yang religius ini di Kementerian Agama," ujar Alim Sugiantoro, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (30/1/2021).

“Ini baru pertama kali dalam sejarah kantor kementerian agama seperti itu.

Baca juga: Ini Strategi MNC Bank Pikat Nasabah di Tahun Baru Imlek

Ini membuktikan bahwa Gus Yaqut menjalankan fungsinya sebagai Menteri Agama.

Jadi Kemenag itu adalah milik enam agama, dan semua harus dilindungi,” imbuhnya.

Dikatakannya, tahun baru Imlek merupakan momentum religius bagi umat Konghucu di mana saja berada. Di mana saatnya semua umatnya bersuci dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.

“Ini saat mengenang kembali karya-karya Nabi Kongzi pada peradaban Tionghoa, maka dari itu tahun Imlek dihitung berdasarkan tahun kelahiran Confucius (Kongzi),” tuturnya.

Apa yang dilakukan Menag, lanjut Alim, sebagai bukti kepedulian terhadap semua agama di Indonesia. Hal tersebut guna menjaga keseimbangan kerukunan umat beragama.

“Perayaan Imlek dan agama Konghucu yang paling kecil saja diperhatikan, pasti agama lain lebih diperhatikan. Seperti inilah yang diharapkan rakyat, ada Menteri Agama seperti Gus Dur,” ujar Alim

Ia pun berharap langkah Menag Gus Yaqut bisa terus berlanjut dari tahun ke tahun.

“Semoga Kemenag jaya terus dan menjadi pengawal keragaman dan moderasi beragama,” ucapnya.

Dikatakan, adanya Menag baru ini tetap mempersatukan segala Agama dalam kerukunan toleransi dan kebersatuan juga telah menggairahkan kaum muda milenial, Pemuda Lintas Agama ikut partisipasi mengucapkan Selamat Imlek ini menunjukan kemajuan yang pesat kalau yang tua-tua FKUB sudah lama ada  maka yang muda Lintas Agama.

"Juga mengikuti jejak generasi tua maka kedamaian kerukunan toleransi  akan lebih terwujud dengan adanya yang lengkap , yang tua yang muda semuanya sudah menjadi satu visi kedamaian kerukunan toleransi kepada semuanya demi Negara Kesatuan Indonesia agar lebih aman dan maju dalam segala hal," ujarnya. 

Di empat Penjuru  Lautan Semua Saudara

Selain itu, lanjut Alim, dirinya bersama Gemaku berharap adanya Dirjen Konghucu di Kemenag.

Hal itu untuk memudahkan komunikasi antar umat Konghucu dengan pemerintah.

“Selama ini Konghucu diurus oleh Wawan Djunaedi, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu dibawah naungan Sekjen Kemenag , jadi alangkah baiknya jika ada Dirjen Konghucu agar kami bisa menjalani kegiatan keagamaan dan beribadah dengan lancar dan nyaman,” pungkas Alim Sugiantoro.

Siapapun  bisa memperingati, merayakan Hari Raya Imlik  tidak ada yang melarang yang terpenting tetap ingat Khonghucu di Indonesia ini adalah agama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini