News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies-Prabowo Bertemu Empat Mata, 2 Politisi Gerinda Sebut Itu Hal Biasa, Silaturahmi

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Judul buku yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menarik perhatian warganet.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah isu ’perceraiannya’ dengan Partai Gerindra karena pembahasan jadwal pilkada di RUU Pemilu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ternyata sempat menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada pekan lalu.

Keduanya bertemu empat mata di kantor Prabowo.

”Betul, bertemu pekan lalu,” kata Juru Bicara Prabowo di Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dikonfirmasi, Jumat (5/2).

Baca juga: Pesan Gubernur DKI Anies Baswedan Jelang Perayaan Imlek, Minta Warga Tetap di Rumah 

Dahnil mengatakan, pertemuan empat mata tersebut digelar di kantor Prabowo.

Namun, ia tak merinci apakah kantor Prabowo yang dimaksud adalah Kementerian Pertahanan atau DPP Gerindra.

”Di kantornya Pak Prabowo,” kata dia.

Mengenai agenda pembahasan, Dahnil enggan merinci.

Dia tak mau membeberkan apa saja yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan itu.

Termasuk apakah membahas RUU Pemilu atau tidak.

Menurut Dahnil, biar Anies yang menjelaskan perihal isi pertemuan keduanya.

"Tanya Pak Anies saja," katanya.

Baca juga: DKI Bantah Lockdown Akhir Pekan, Anies: Virusnya Menyebar Tak Kenal Waktu

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga merupakan Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, pertemuan antara Anies dengan Prabowo merupakan hal biasa.

Menurut Riza, hubungan keduanya memang baik.

”Kalau pertemuan antara para pemimpin itu di mana saja biasa ya. Jadi saya kira enggak ada masalah,” kata Riza kepada wartawan, Jumat (5/2).

Belakangan hubungan Anies dan Partai Gerindra yang merupakan satu di antara pengusungnya di Pilkada DKI 2017 memang jadi sorotan publik.

Ada dua hal yang melatarbelakangi sorotan itu.

Pertama, serangan dari politikus Partai Gerindra Ali Lubis kepada Anies yang meminta mantan rektor Universitas Paramadina itu mundur jika tak lagi sanggup menangani pandemi di DKI Jakarta.

Hal itu kemudian menimbulkan kecaman, seperti dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.

Dia mengingatkan Ali Lubis yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Jakarta. "Diam kau," tulis Habib membalas cuitan Ali.

Baca juga: Membuat Kebijakan Hingga Jadi Pasien, Anies Bersyukur Punya Pengalaman Lengkap di Masa Pandemi

Kedua, isu Pilkada serentak 2024 yang terkait rencana revisi UU Pemilu.

Dalam Revisi UU itu, ada ketentuan untuk menggelar Pilkada 2022 dan 2023.

Anies yang masa jabatannya di DKI habis pada 2022 terseret polemik karena sejumlah pihak menilai tanpa jabatan ia kehilangan panggung sebelum Pilpres 2024.

Di sisi lain Gerindra yang kini sudah berkoalisi dengan Jokowi dan masuk pemerintahan ingin pilkada digelar serentak yaitu 2024, termasuk jadwal Pilgub DKI Jakarta.

Sikap Gerindra ini sama dengan partai koalisi Jokowi lainnya seperti PDIP dan PPP.

Jika Pilkada digelar di 2024, Anies akan menganggur selama dua tahun karena masa jabatannya habis di 2022.

Banyak pihak menilai, Anies bakal kehilangan panggung politik di 2024 jika ia tak lagi menjabat di 2022.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan program vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta, Jumat (15/1/2021). (tangkap layar youtube Pemprov DKI)

Terkait tema pembicaraan Anies dan Prabowo, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak ada pembicaraan soal pilpres dalam pertemuan tersebut.

"Nggak ada (soal pilpres). Saya pastikan tidak ada," ujar Dasco, Jumat (5/2).

Dasco mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Anies hanya sebatas pertemuan silaturahmi.

Terlebih, Partai Gerindra merupakan salah satu kepala daerah yang diusung oleh Gerindra.

Namun Dasco tidak memberikan rincian mendalam terkait isi dari pertemuan Anies dan Prabowo.

Menurutnya, secara berkala Anies dan Prabowo memang masih melakukan silaturahmi.

"Ya pertemuan biasa saja silaturahmi, ya kan pertemuan yang mungkin agak berkala gitu dan menurut saya bukan sesuatu yang aneh karena Pak Anies juga waktu itu diusung Gerindra. Dan silaturahmi itu kan sudah biasa," tegasnya. "Ya kalau dibilang rutin nggak juga karena masing-masing kesibukan dari Pak Prabowo dan Pak Anies," sambungnya.(tribun network/yud/sen/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini