Hidangan ayam utuh adalah simbol dari makna tersebut.
Menyajikan ayam secara utuh adalah lambang persatuan kembalinya seluruh keluarga.
4. Pangsit (jiaozi)
Pangsit melambangkan kemakmuran karena memiliki bentuk seperti potongan emas atau perak.
Beberapa percaya isian pangsit memiliki konotasi keberuntungan tertentu.
Kubis dan lobak jika dimakan pada malam Tahun Baru akan menjadi pertanda baik bagi kulit dan hati.
5. Bola nasi mansi (tangyuan)
Tangyuan biasanya disajikan pada hari kelima belas dan terakhir perayaan Tahun Baru Imlek, yang bertepatan dengan Festival Lampion.
Konsistensi dari tangyuan sendiri mirip kue mochi dari Jepang.
Namun, biasanya disajikan dalam kuah encer atau digoreng.
Biasanya, tangyuan memiliki isian, seperti kacang merah, kacang tanah, atau wijen.
6. Jamur shiitake rebus
Hidangan jamur shiitake rebus biasanya dimasak bersama bok choy.
Hidangan ini merupakan hidangan tradisional keluarga Tionghoa yang disajikan saat Tahun Baru Imlek atau acara-acara khusus lainnya.
Shiitake bersama bok choy direbus dalam campuran saus tiram.
7. Jeruk
Jeruk adalah buah paling tradisional untuk disajikan saat Tahun Baru Imlek.
Berasal dari tradisi Kanton, jeruk merupakan contoh lain dari homonim yang terkait keberuntungan.
Kata jeruk dalam bahasa Mandarin adalah "cheng", yang terdengar sama dengan kata yang berarti keberuntungan.
8. Mi panjang umur
Sebagian besar, mi disajikan di Tiongkok selatan.
Mi panjang umur secara tradisional dibuat sebagai satu untaian tunggal yang sangat panjang dan tipis.
Seringnya, hidangan ini disajikan menggunakan kuah kaldu atau saus yang hampir mirip kuah.
9. Permen atau manisan
Permen atau manisan menjadi hidangan yang umum disajikan saat Tahun Baru Imlek.
Hidangan ini melambangkan kehidupan yang manis.
10. Jujube
Jujube bisa dibilang sebagai hidangan tradisional Tahun Baru Imlek karena warnanya yang merah, warna yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
11. Lumpia
Lumpia merupakan hidangan Tahun Baru Imlek yang melambangkan kekayaan.
Ungkapan keberuntungan yang terkait dengan makan lumpia adalah "hwung jin wan lyang", yang berarti "satu ton emas", yang menunjukkan lumpia menyerupai batangan emas.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)