News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Subianto : Kader Gerindra Tidak Boleh Lupa Diri dan Besar Kepala 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Geridra membacakan surat rekomendasi pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Senin (20/7/2020). Partai Gerindra bersama PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan pada pilkada serentak 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra resmi menginjak usia 13 Tahun pada 6 Februari 2021 kemarin.

Di usia yang sudah lebih dari satu dekade itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengingatkan sejumlah capaian dan apa yang tak boleh dilakukan kader partainya di tengah kesulitan karena pandemi Covid-19.

Satu hal yang diingatkan Prabowo adalah, kader Gerindra tidak boleh membuat kegaduhan di tengah pandemi.

”Jangan ada kader kita yang justru di tengah kesulitan bangsa memperparah dengan menimbulkan isu-isu atau kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu,” kata Prabowo dalam pidatonya, Senin (8/2).

Menurut Prabowo, Indonesia sudah mengalami kesulitan yang sangat banyak, terutama karena pandemi Covid-19 yang berdampak parah ke perekonomian.

”Untuk itu saya minta seluruh keluarga besar Gerindra semakin kompak, semakin bersatu, semakin utuh, semakin percaya diri, semakin percaya kepada pimpinan. Mari Gerindra menjadi salah satu kekuatan yang membantu penyelesaian masalah-masalah bangsa,” ajaknya.

Baca juga: Ingatkan Kader Gerindra, Prabowo Subianto: Parpol Lain Bukan Musuh Tapi Saudara Kita, Selalu Santun

Prabowo mengaku optimistis melihat masa depan.

Namun di satu sisi ia menekankan kader Gerindra juga harus tetap waspada, tak boleh lupa diri dan besar kepala.

"Semakin diberi kepercayaan, semakin kita rendah hati. Ingat ilmu nenek moyang kita. Ilmu pendekar, ilmu padi. Semakin berisi semakin menunduk, rendah hati ciri khas seorang pendekar, bukan rendah diri. Berani tapi rendah hati, setia rendah hati. Teguh rendah hati," ujar Prabowo.

Partai Gerindra didirikan 6 Februari 2008.

Setahun berselang pada Pemilu 2009, Gerindra langsung bisa masuk ke Parlemen.

Bahkan kini Gerindra menjadi partai tiga besar peraih kursi terbanyak di DPR RI.

Dua pos menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin juga diisi oleh kader Gerindra.

Prabowo menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Meski demikian, Prabowo mengatakan partainya belum berkuasa mutlak di Indonesia.

Dengan kenyataan itu, ia meminta kadernya tak patah semangat.

"Bahwa kita masih belum bisa berkuasa dengan mutlak, itu tidak menjadi sesuatu yang harus menurunkan semangat," kata Prabowo.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (Tangkap layar video)

Prabowo mengakui dirinya dan seluruh kader Gerindra masih memiliki keinginan berkuasa sepenuhnya di Indonesia.

Namun, kekuasaan itu harus mendapat izin rakyat.

Mantan Danjen Kopassus itu ingin kekuasaan yang diraih nanti adalah hasil perjuangan secara konstitusional.

"Kita ingin berkuasa dengan izin rakyat, kita ingin berkuasa dengan perjuangan yang baik. Tapi jangan pernah ragu bahwa kita terus punya keyakinan bahwa kita mampu memperbaiki bangsa ini," ujarnya.

Di sisi lain Prabowo juga mengingatkan kadernya agar memandang rival politik bukan sebagai musuh.

Ia mengatakan, semua musuh politik sejatinya adalah saudara yang mesti dihargai dan dihormati.

Karena itu seluruh kader Gerindra harus bisa membangun sopan santun dengan para lawan politik.

Satu bentuknya yakni jangan pernah melontarkan perkataan-perkataan kasar.

"Rival politik bukan musuh politik, mereka saudara kita," kata Prabowo.

Prabowo ingin partai yang kini dia pimpin itu menjadi partai yang solutif dan kompromistis.

Gerindra, kata Prabowo, harus menjadi partai yang tidak egoistis atau mau menang sendiri.

Sebaliknya Gerindra harus menjadi partai yang bisa memberi solusi dan jalan keluar bagi setiap pihak yang tengah bermasalah atau berselisih.

”Partai lain bukan musuh, itu saudara kita. Rival adalah hal baik, persaingan itu baik, rivalitas itu alamiah. Tapi saya minta Gerindra bangun kesopanan, jangan menghujat, jangan berkata kasar. Saya ingin Gerindra jadi partai yang baik yang dicontoh rakyat, disenangi rakyat," kata dia.

Baca juga: Prabowo Ingatkan Kader Gerindra: Jangan Mau Diadudomba, Jangan Mau Diajak ke Arah Kebencian

Prabowo mengatakan selama ini partainya senantiasa berpihak pada hal yang benar.

Dia juga selalu memilih jalan terbaik untuk partainya.

Bahkan Gerindra siap dicaci maki dengan segala pilihan yang diambil.

Siap dizalimi bahkan difitnah, selama apa yang dijalankan memang ditujukan untuk kepentingan Tanah Air.

"Kita siap dihujat, tapi hati kita tetap teguh cinta tanah air dan selalu berjuang untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat," katanya.

Terpenting kata Prabowo setiap kader Gerindra mesti tetap teguh dengan ideologi negara yakni Pancasila.

Jangan sampai ada kader Gerindra yang mau diadu domba dan diajak ke arah kebencian.

"Jangan mau diadu domba, jangan mau diajak ke arah kebencian, ingat bangsa kita bangsa besar, majemuk, terdiri dari banyak suku, banyak kelompok etnis berbeda, agama berbeda, budaya berbeda, tapi satu cita-cita, satu kehendak untuk berbangsa dan bertanah air," kata dia.(tribun network/dit/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini