News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Ibu Nur yang Rumahnya Sempat Direnovasi Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat: Semoga Allah Membalas

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu Nur Warga Krukut, Jakarta Barat, yang merupakan keluarga dhuafa tak sangka jika rumahnya direnovasi sang pendakwah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syekh Ali Jaber memang telah berpulang. Namun kebaikannya masih dirasakan banyak orang.

Satu di antaranya Ibu Nur Warga Krukut, Jakarta Barat, yang merupakan keluarga dhuafa. Dirinya tak sangka jika rumahnya direnovasi sang pendakwah.

Ibu Nur menjelaskan, renovasi rumahnya itu bahkan rampung cuma dalam waktu tiga minggu.

Renovasi rumah keluarga dhuafa ini merupakan merupakan implementasi dari program #SambungAmal Yayasan Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Soal Perjodohan Wirda Mansur dengan Putra Syekh Ali Jaber, Yusuf Mansur: Insya Allah Ada Waktunya

Dilansir TribunJakarta dari program acara Insert Trans Tv pada Jumat (12/2/2021), Ibu Nur menjelaskan, pertama kali Syekh Ali Jaber datang ke rumahnya ketika bulan Ramadan 2020.

"Saat itu ekspresi dia kelihatan sedih melihat kondisi rumah. Mungkin merasa bersalah atau seperti apa gitu," ucap Ibu Nur.

Lebih lanjut, Ibu Nur menyatakan, Syekh Ali Jaber tak sungkan ketika memasuki rumahnya yang sederhana.

"Dia langsung duduk di bawah sini. Sempat juga memikul beras untuk dibawa. Luar biasa banget, jarang ada orang yang mau memanggul beras. Mungkin jarang juga ada yang mau duduk di sini tanpa gengsi," jelas Ibu Nur.

Ibu Nur menyatakan, ketika kunjungan itu Syekh Ali Jaber melihat sekeliling rumahnya tersebut hingga kemudian terdapat kabar jika rumahnya akan direnovasi.

Kondisi rumah yang sebelumnya tak layak ditinggali karena atapnya sudah tua, kini telah berubah menjadi hunian yang nyaman.

"Kondisi sebelum direnovasi, sudah pada rapuh rumahnya. Kondisi rumah ini sekarang jauh lebih baik," aku Ibu Nur.

Ibu Nur menyatakan, proses renovasi hanya membutuhkan waktu dalam 3 minggu, dimulai dari 10 Januari 2021.

Tanggal tersebut bertepatan ketika Syekh Ali Jaber masih berjuang untuk kesembuhannya di rumah sakit.

"Sedih banget pas tahu Syekh Ali sakit. Terus ada Bu Iin datang bilang 'Bu ada titipan dari Syekh, tolong doanya'. Renovasi ini cuma 3 minggu terus langsung ditempatin," beber Ibu Nur.

Melihat rumahnya telah direnovasi, Ibu Nur tak mampu mengucapkan dengan kata-kata.

"Saya hanya bersyukur dengan Allah SWT dan Syekh Ali Jaber serta rekan-rekan yang membantu. Yayasan Al Anwar jadi petunjuk untuk Syekh membantu saya, kalau anak saya tidak sekolah di sana, mungkin saya tak dapat bantuan," jelas Ibu Nur.

Dalam tayangan video itu mengulas soal kedatangan Syekh Ali Jaber kerumah tersebut sebelum meninggal dunia.

Ketika itu, Syekh Ali Jaber terlihat bersimpati melihat kondisi rumah warga itu.

Bahkan, Ia sempat menggendong dan memangku anak-anak kecil dari ibu pemilik rumah tersebut.

Sebelum pergi dari rumah itu, Syekh Ali memang berjanji ingin membantu merenovasi bangunan tersebut.

"Insya Allah datang lagi kami bantu Insya Allah perbaiki rumah ini biar lebih nyaman, Assalamualaikum," kata Syekh Ali Jaber.

Hasan Kunjungi Keluarga Dhuafa

Di hari milad sang ayah, Al Hasan berkesempatan mengunjungi warga yang rumahnya direnovasi berkat uluran tangan dari Syekh Ali Jaber, pada Kamis 4 Februari 2021 kemarin.

Hal itu dituangkan dalam Vlog di Channel YouTube Syekh Ali Jaber.

"Assalamualaikum WR.WB. Alhamdulillah kami berkunjung kerumah saudara kami di Krukut dan Insya Allah nanti kami ziarah ke makam Syekh Ali mengenang hari Milad beliau semoga hari berkah beliau tenang di taman dari taman taman surga," kata Al Hasan.

Ditemani sejumlah orang dan Host Arie Untung, Al Hasan melewati gang setapak untuk menuju rumah warga tersebut.

Disana, mereka berbincang dan sedikit mengulas tentang kebaikan dari Syekh Ali Jaber.

"Assalamualaikum," ujar Al Hasan dan rombongan.

"Walaikumsalam," jawab Ibu Nur.

"Syekh Ali berapa kali kesini," tanya Al Hasan.

"Satu kali pas bulan puasa," ujar Ibu Nur.

"Bisa tahu darimana ini?" tanya Arie Untung.

"Anak saya di sekolahnya, Bu Iin bilang tolong cariin warga yang benar-benae terdampak corona, yang tidak mampu, terus Syekh datang," jelas Ibu Nur.

"Lalu kesan ibu ke Syekh," tanya Arie Untung lagi.

"Luar biasa, baiknya semoga diterima amal ibadahnya. Surga sudah menanti kebaikannya biar dibalas sama Allah," beber Ibu Nur.

Pesan untuk anak

Kepergian ulama besar Indonesia Syekh Ali Jaber beberapa waktu lalu masih meninggalkan duka bagi keluarga dan umat muslim Indonesia. Pemakamannya pun penuh haru. Ada pesan terakhir pada sang buah hati.

Kepada anak sulungnya yang tinggal di Kota Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Syekh berpesan, "Jaga salat sama jaga mamah (ibu)," kata Alhasan Ali Jaber (20 tahun), anak sulung Syekh Ali Jaber menceritakan pesan sang bapak, di rumahnya, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, sang bapak selalu mengingatkan agar tetap melaksanakan salat dalam keadaan apapun.

"Dia (berpesan) jangan meninggalkan salat, karena itu pondasi agama," katanya.

Alhasan kontak terakhir dengan sang bapak sebelum masuk rumah sakit, sekitar dua minggu lalu untuk jalani isolasi perawatan Covid-19.

"Sehari sebelum ke rumah sakit ketemu, setelah itu dia dibawa ke rumah sakit karena sudah positif, itu terakhir saya ketemu," ujarnya.

Sejak saat itu ia dan sang bapak tidak pernah berkomunikasi.

Pihak keluarga pun tidak bisa menjenguk karena berada di ruang isolasi.

Ia baru mendapatkan kabar sang bapak meninggal Kamis (14/1/2021), sekitar 10.30 Wita.

Rasa duka, kenangan, disampaikan para kerabat yang dekat dengan almarhum, salah satunya adalah ulama kondang sekaligus pendiri Ponpes Daarul Qur'an, Yusuf Mansur.

Yusuf sangat bersyukur pernah belajar dari Syekh Ali yang dikenalnya sangat rendah hati.

Ia bahkan mengatakan, setiap bertemu, Syekh Ali selalu menundukkan kepalanya karena posturnya yang lebih tinggi.

Yusuf juga sudah menganggap Syekh Ali sebagai guru. Kendati demikian, sang guru tak pernah merasa dirinya lebih pintar.

"Guru yang tidak mau dianggap guru, padahal beliau guru. Saya belajar ngaji dari beliau, kemudian beberapa ayat dan surat sama beliau," kata Yusuf.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta: Cerita Ibu Nur Tak Sangka Rumah Direnovasi Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Rampung Dalam 3 Minggu 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini