TRIBUNNEWS.COM - Inilah jadwal puasa Ramadhan 2021 menurut PP Muhammadiyah dan pemerintah.
Sebentar lagi, umat Islam akan menjalani bulan puasa Ramadhan 2021 atau 1442 H.
Selama bulan Ramadhan, umat Islam akan melaksanakan puasa dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Lantas, kapan 1 Ramadhan 1442 H atau awal puasa Ramadhan 2021?
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 H Jatuh pada Selasa 13 April 2021, Lebaran Kamis 13 Mei 2021
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 pada 13 April 2021, Idul Fitri 13 Mei
Hingga kini, baru Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadhan 1442 H atau awal puasa Ramadhan 2021.
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021.
Hal ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Dalam maklumat tersebut, penetapan 1 Ramadhan 1442 H/2021 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ijtimak jelang Ramadan 1442 H terjadi pada Senin Pon, 12 April 2021 pukul 09.33.59 WIB.
Dengan demikian, Muhammadiyah akan mulai melaksanakan salat Tarawih pada Senin, 12 April 2021 malam hari.
Lantas memulai puasa Ramadhan 1442 H pada Selasa Wage, 13 April 2021.
Selain itu, salah satu organisasi besar umat Islam di Indonesia ini juga telah menentukan 1 Syawal 1442 H/2021.
Masih dalam Maklumat yang sama, 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 pukul 02.03.02 WIB.
Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir pada Ramadhan 1442 H, pada Rabu, 12 Mei 2021.
Sementara pada Kamis, 13 Mei 2021 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id.
Berikut penetapan hasil hisab Ramadhan 1442 H dari PP Muhammadiyah:
- 1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021
- 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021
Keputusan lengkap terkait penentuan awal Ramadhan 1442 oleh PP Muhamadiyah dapat Anda di sini.
1 Ramadhan 1442 H atau 2021 dari Pemerintah
Dalam penentuan awal puasa 1 Ramadhan 2021 H oleh pemerintah, biasanya Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat.
Merujuk pada penentuan 1 Ramadhan pada 2020, sidang isbat dilakukan sehari jelang puasa Ramadhan atau pada hari terakhir bulan Sya'ban.
Lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1441 H atau pada tahun lalu digelar melalui video konferensi atau sambungan komunikasi jarak jauh.
Tidak semua peserta sidang Isbat akan hadir ke kantor Kemenag.
Hanya perwakilan MUI, DPR, dan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama, serta pejabat eselon I dan II Ditjen Bimas Islam yang datang.
Biasanya, kegiatan sidang isbat diawali dengan pemaparan posisi hilal awal oleh Tim Falakiyah Kemenag.
Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan Rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.
Dari hasil tersebut, Kemenag bersama sejumlah pihak akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1442 H/2021 dimulai.
Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah terkait kapan 1 Ramadhan 1442 H/2021.
Niat Puasa, Berbuka Puasa, Salat Tarawih, hingga Salat Witir
Amal ibadah, terutama saat puasa Ramadhan, tentu harus diawali dengan niat yang baik dan muncul dari hati.
Namun demikian, ada sebagian dari kita yang berkeyakinan, niat perlu dilafalkan.
Berikut daftar lengkap niat puasa, berbuka puasa, salat Tarawih, hingga salat Witir yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Doa Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada'-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
3. Niat salat tarawih sebagai makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
4. Niat salat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Niat salat sunah tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
Niat Shalat Sunnah Witir 3 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat salat sunah witir 2 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artiny : Saya niat salat witir dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat salat witir 1 Rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat salat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
(Tribunnews.com/Sri Juliati)