"Ya kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol aja kali," ujarnya.
Moeldoko mengaku prihatin melihat situasi yang berkembang saat ini.
Sebab, sejatinya ia turut mencintai Partai Demokrat.
Ia pun menegaskan kudeta atau penggulingan kekuasaan hanya bisa dilakukan dari dalam kekuasaan itu sendiri, tidak dari luar.
"Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," kata Moeldoko.
Moeldoko Minta Jangan Ganggu Istana dan Seret Jokowi
Setelah terlibat dalam pusaran isu kudeta, Moeldoko meminta agar Demokrat tidak membawa nama Istana ke dalam kasus ini.
Bahkan, mantan panglima TNI ini juga meminta agar Demokrat tak melibatkan Presiden Jokowi ke dalam perkara ini.
Sebab, keterlibatannya dalam isu kudeta merupakan murni urusan pribadinya.
"Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana," kata Moeldoko.
"Dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini."
"Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP, murni Moeldoko," tambahnya.
Baca juga: AHY: Banyak Peserta KLB Deli Serdang Datang Atas Dasar Imbalan Berupa Uang, Posisi, dan Kedudukan
Baca juga: AHY Minta Jokowi Hingga Menkumham Yasonna Laoly Tak Sahkan Pengurus Demokrat Versi KLB Deli Serdang
Moeldoko Mengaku Tak Punya Apa-apa Untuk Mengkudeta
Sementara itu, pada Rabu (3/2/2021) lalu, Moeldoko menggelar konferensi pers untuk kembali membantah tudingan terlibat dalam isu mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).