Sekitar 100.000 perempuan turun ke jalan-jalan di Saint Petersburg (dulu Petrograd).
Mereka menuntut Pemerintah Rusia di bawah kepimpinanan Tsar Nicholas II agar memberi makan anak-anak dan mengakhiri Perang Dunia I.
Mereka juga melakukan pemogokan dan membawa slogan-slogan menuntut untuk diakhirinya dinasti Romanov yang memerintah Rusia sejak 1613.
Bahkan, bukan hanya perempuan, para lelaki pun tampil dalam demonstrasi ini.
Protes damai pada beberapa tempat akhirnya berubah menjadi kerusuhan.
Bentrokan antara demonstran dengan pasukan Tsar mulai terjadi dan meyebabkan korban berjatuhan.
Kelak, kerusuhan ini memicu Revolusi Februari semakin besar yang berdampak pada Tsar Nicholas II turun tahta pada 15 Maret 1917.
Tanggal gerakan tersebut pada kalender Julius adalah Minggu 23 Februari.
Namun, tanggal tersebut dalam kalender Gregorian adalah 8 Maret.
Nah, itulah mengapa Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)