News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Dituding Konflik Hanya Drama Politik,Herzaky: Meski Analisis Menurun, Setidaknya Hati Bisa Digunakan

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menepis adanya tudingan, yang menyatakan kalau konflik yang terjadi saat ini hanya strategi partai untuk menaikkan elektabilitas partai dan hanya sebagai drama politik.

Di mana kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, setiap orang yang mengatakan hal demikian, harus dapat melihat konflik yang terjadi saat ini dengan hati nurani.

"Saat kita menghadapi tontonan terang benderang, perilaku penyalahgunaan kekuasaan yang bisa meluluhlantakkan demokrasi, yang ditunjukkan oleh oknum kekuasaan bersama antek-anteknya, mantan kader kami, melalui GPK-PD, tapi masih ada saja yang berpendapat ini drama politik untuk menaikkan elektabilitas dan simpati publik," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (15/3/2021).

"Kalaulah memang kemampuan analisis seseorang itu makin lama bisa menurun, ataupun berbeda interprestasi, setidaknya hatinya masih digunakan," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Pengamat: Moeldoko Tak Bisa Disalahkan soal Jadi Ketum Demokrat, Harusnya Jadi Koreksi AHY dan SBY

Baca juga: Pengamat: AHY Tak Antisipasi Kekecewaan Pendiri Demokrat Sejak Awal Memimpin

Lebih lanjut, Herzaky mempertanyakan sah tidaknya terkait kegiatan kongres dengan pemilihan ketua umum baru namun dilakukan oleh sejumlah orang yang tidak memiliki hak suara.

Serta kata dia, kegiatan kongres tersebut juga dilakukan tanpa adanya izin keramaian, mengingat masih merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kesewenang-wenangan kekuasaan yang ditunjukkan secara nyata ini, secara brutal telah memperkosa demokrasi, menafikan etika, norma, kepatutan, dan aturan-aturan hukum yang berlaku. Lalu, masih ada saja yang berpikir ini drama politik?," ungkapnya.

Baca juga: Politikus PDIP dan Demokrat Tak Setuju Jokowi Tiga Periode Jadi Presiden

Dengan begitu, Herzaky mengajak peran serta masyarakat untuk senantiasa dapat memastikan demokrasi di Indonesia berjalan secara baik.

Karena menurutnya, dengan adanya konflik yang juga melibatkan aktor eksternal dalam kubu Partai Demokrat ini merupakan ancaman genting bagi demokrasi Indonesia.

"Situasi demokrasi Indonesia saat ini sedang genting, dan perlu kerja keras kita semua, untuk memastikan demokrasi Indonesia tidak berjalan menuju jurang kehancuran oleh perilaku segerombolan pelaku GPK-PD yang berselingkuh dengan kekuasaan," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini