Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjawab pertanyaan adanya orang yang masih bisa terpapar covid-19 meski sudah divaksin.
Pada konferensi pers Senin, Siti Nadia menjelaskan bahwa orang yang sudah divaksin bukan berarti kebal sepenuhnya terhadap virus covid-19.
Namun cara kerja vaksin itu sendiri adalah memunculkan antibodi di dalam tubuh yang baru bekerja jika seseorang terpapar virus covid-19.
Baca juga: Update 15 Maret: Ada 136.524 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
“Vaksin menurunkan resiko untuk menjadi sakit, tapi dia tidak melindungi kita dari penularan virus covid-19,” kata Jubir vaksin Kemenkes pada konferensi pers jelang pemberian vaksin dosis 2 bagi jurnalis, Senin (15/3/2021).
Siti Nadia menjelaskan vaksin tidak menyebabkan seseorang menjadi tidak tertular, namun vaksin membentengi jika orang yang tertular covid-19 agar tidak menjadi sakit.
Kandungan yang ada pada vaksin akan memicu pertumbuhan antibodi dalam tubuh manusia, sedangkan antibodi baru bekerja kalau virus sudah masuk kedalam tubuh.
Baca juga: Bolehkah Vaksinasi Covid-19 Dilakukan di Bulan Ramadan ? Begini Jawaban Menag
Hal itulah mengapa vaksin mencegah manusia menjadi sakit saat terpapar virus covid-19. Jikalau sakit pun, sakit itu sendiri tidak menjadi parah.
Oleh karenanya, pihaknya di Kemenkes tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Sesudah vaksin harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, karena yang namanya pandemi berarti kita sedang perang dengan virus yang banyak saat ini,” ujarnya.
“Nah pada saat diserang kita sudah memiliki ketahan tubuh yaitu antibodi yang kita dapat saat kita mendapat vaksinasi,” kata Siti Nadia.