"Luar biasa," ucap Dedi kagum.
Dedi lantas menanyakan alasan bocah tersebut sampai jauh-jauh berjualan cilok dari Subang ke Purwakarta. Jawaban Aldi sungguh tidak diduga oleh Dedi.
Bocah tersebut berjualan sampai sejauh itu agar dapat mengumpulkan uang. Jika sudah terkumpul, uangnya akan dibelikan handphone untuk kakaknya agar bisa belajar daring.
"Dia jualan untuk beli hape untuk kakaknya," ujar Dedi.
Dedi tentu saja merasa penasaran dengan jawaban Aldi. Untuk memastikan kebenarannya, Dedi kemudian kemudian mendatangi rumah Aldi di Subang.
Dia langsung menemui ibunda Aldi untuk mengkroscek apakah benar yang dikatakan Aldi ihwal mengumpulkan uang untuk membeli hape kakaknya.
"Saya temui ibunya di Subang," ucapnya.
Ternyata bocah tersebut memang berkata sebenarnya. Bahkan, Aldi sudah berjualan sejak masih duduk di kelas 1 SD.
"Dia sudah membantu orang tua sejak kelas 1 SD," ujar Dedi.
Menurut Dedi, ayah Aldi hanyalah seorang penggali kuburan di Subang. Sementara ibunya dalam kondisi sakit.
"Kaki ibunya bengkak, hampir enggak bisa jalan," ucap Dedi.
Singkat kata, pada Senin (14/3/2021), Dedi mengajak Aldi ke Jakarta. Bocah tersebut diajak Dedi berjualan di Gedung DPR RI.
Saat jualan di gedung DPR, Dedi berinisiatif untuk mengemas cilok yang dijual Aldi dengan daun pisang. Ternyata, kata dia, tampilan cilok yang dibungkus jauh lebih bagus.
"Ramah lingkungan juga, kan, tidak dibungkus plastik," ujarnya.