News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Rencana Impor Beras 1 Juta Ton: Digulirkan 2 Menteri hingga Dikritik DPR

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang kuli angkut menata tumpukan karung beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (9/1/2018). - Pemerintah menegaskan tidak akan mengimpor beras umum atau medium meski stok di gudang Bulog kurang dari 1 juta ton. Pasokan beras ini dirasa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk untuk bantuan sosial beras keluarga sejahtera (rastra). Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Rencana impor beras 1 juta ton oleh pemerintah menjadi sorotan.

Terlebih rencana impor itu muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak membenci produk asing.

Dihimpun Tribunnews.com, Rabu (17/3/2021), berikut fakta dan tanggapan soal rencana impor beras 1 juta ton.

1. Diperintahkan oleh Dua Menteri Jokowi.

Rencana impor beras 1 juta ton itu dikeluarkan oleh dua menteri di Kabinet Jokowi. 

Dua menteri itu yakni Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan. 

Hal itu diungkap oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.

"Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor, ” kata Buwas, sapaan akrabnya, dikutip dari Kompas TV , Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Anggota Komisi IV Kritik Rencana Impor Beras: Baru Wacana Saja Bikin Harga Gabah di Petani Jatuh

Menurut dia, kala itu, rapat koordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya tak pernah membahas impor beras.

Rapat itu hanya membahas stok pangan dalam negeri dan ancaman gangguan cuaca yang dapat mengganggu stok beras.

Buwas juga mengatakan, isu mengenai keputusan pemerintah untuk impor beras sebanyak 1 juta ton mulai memberi tekanan terhadap harga petani gabah.

Sebab, hal itu diketahui saat memasuki masa panen raya pertama tahun ini yang berlangsung sepanjang Maret-April 2021.

"Ini ada panen, berarti ada benturan produksi dalam negeri dengan impor. Ini baru diumumkan saja sekarang dampaknya di lapangan harga di petani sudah turun, " ujar dia.

2. Alasan Menko Perekonomian Perintahkan Impor Beras

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini