Masyarakat tidak hanya berperan sebagai pengguna layanan semata, namun juga sebagai pengawas eksternal.
Tjahjo juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang telah merealisasikan pembangunan MPP Salatiga.
Diharapkan kedepannya MPP Kota Salatiga dapat terus memberikan pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan. Kualitas sarana dan prasarana yang sudah tersedia pun harus terus dipelihara dan ditingkatkan.
“Serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi lintas instansi sehingga semakin banyak jenis layanan yang disuguhkan kepada masyarakat,” imbuh Tjahjo.
Senada dengan Menteri Tjahjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat bahwa pembangunan MPP Salatiga sebagai MPP ke-7 di Jawa Tengah menjadi momentum untuk menata pelayanan dan perekonomian daerah, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Dikatakan, UMKM dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian di tengah tren pengangguran dan kemiskinan yang meningkat akibat pandemi Covid-19.
Untuk itu, MPP Salatiga dapat mendorong tumbuhnya UMKM dengan mempermudah perizinan usaha.
"MPP harus lebih proaktif menggaet, mendorong, mengajak, menarik, dan melatih UMKM," imbuhnya.
Lanjutnya dikatakan, dari sisi kuantitas sudah banyak pemohon izin UMKM. Tercatat sekitar 4.515 UMKM dari bulan November 2020 hingga Maret 2021.
Namun yang menjadi masalah adalah banyak yang tidak memiliki legalitas karena tidak mengerti administrasi.
"MPP ini Insyaallah memberi kemudahan-kemudahan itu sehingga ekonomi bisa berjalan baik," pungkasnya.