Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik dan Pemerintahan Umar Arsal membantah Partai Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu merupakan dinasti politik.
Umar juga menampik tidak demokratisnya Kongres Partai Demokrat 2020 kemarin dengan terpilihnya AHY sebagai ketua umum.
"Siapa bilang politik dinasti, toh semua diserahkan secara demokratis siapa saja yang mau mencalonkan terbuka. Sampai akhir pendaftaran hanya AHY yang ikut dalam kontestan Ketum," kata Umar dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin (22/3/2021).
Mantan anggota DPR RI ini menegaskan, terpilihnya AHY karena keinginan kader di berbagai daerah.
Menurutnya setelah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai tokoh yang layak dijual karena popularitas, Partai Demokrat butuh sosok kembali yaitu AHY.
Karena itu bagi Umar hal yang wajar jika di Partai Demokrat butuh sosok yang layak dijual.
"Beli sesuatu saja butuh marketing yang handal agar penjualan laris, jadi partai Demokrat melakukan yang sama. Bayangkan di partai itu tidak hanya program partai yang jual dan juga ketokohan atau figur, dan AHY layak untuk para kader," ujarnya.
"Dan bilamana melihat ketokohan DNA kematangan, AHY dibandingkan dengan dengan Marzuki Alie, Jonny Allen, Max Sopacua dan Moeldoko pasti kita kader memilih AHY. Maaf Marzuki Alie saja waktu pemilihan gagal, Max sudah tidak jelas pindah-pindah partai, begitu juga Moeldoko tahu-tahu di Partai Demokrat, yang saya tahu dia juga di Hanura," imbuhnya.
Baca juga: Jhoni Allen Klaim KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Sah, Ini Alasannya
Baca juga: Pasek Ungkap SBY Pernah Tawarkan Ani Ketua Umum Demokrat: Masa Mau Rekor MURI, Ada Bapak Ibu Anak
Umar juga menyingung soal AHY disebut bau kencur oleh Ruhut Sitompul.
Politikus asal Kendari Sulawesi Tenggara mengatakan bahwa AHY sosok yang lebih bermoral dan bermartabat ketimbang rekannya itu.
"Tidak beretika mana dari pada kutu loncat, penjilat," ujarnya.