TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, bertepatan dengan Hari Air Sedunia, Senin (22/3/2021).
Hari Air Sedunia (World Water Day) diperingati setiap tanggal 22 Maret.
Penetapan tersebut, sesuai kesepakatan pada sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 22 Desember 1992.
Kemudian, peringatan Hari Air Sedunia pun dimulai pada 1993.
Baca juga: Hari Hutan Internasional 2021: Restorasi Hutan Pulihkan Kesehatan, Ekonomi dan Kesejahteraan Manusia
Setiap tahunnya, tema Hari Air Sedunia berbeda.
Untuk tahun ini, tema Hari Air Sedunia adalah Valuing Water.
Valuing Water membahas tentang arti air bagi manusia dan bagaimana kita dapat melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.
Air memiliki peranan penting dalam kehidupan kita.
Sehingga, perlu dijaga agar air senantiasa tersedia dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Sejarah Hari Air Sedunia
Dilansir pgsp.big.go.id, World Water Day atau Hari Air Sedunia merupakan peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan.
Kala itu, pada tanggal 22 Desember 1992 di sidang umum PBB ke 47 di Rio De Janeiro Brasil, disepakati bahwa air sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret (Nasution 2018).
Peringatan Hari Air Sedunia dimulai pada 1993 yang bertujuan agar masyarakat di dunia memberi dukungan dalam konservasi air dengan cara mengurangi penggunaan air keran yang berlebihan.
Selanjutnya, PBB bersama seluruh anggota PBB gencar mensosialisasikan Hari Air Sedunia melalui kegiatan nyata.
Air, satu di antara sumber daya alam yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup.
Setiap hari semua makhluk hidup membutuhkan air bersih terutama manusia.
Air dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk minum.
Diketahui, 80 persen tubuh manusia merupakan air.
Dapat dibayangkan jika di bumi ini kekurangan air bersih maka dapat dipastikan, semua makhluk hidup dapat mengalami kematian.
Baca juga: Hari Air Sedunia 2021 Jatuh pada 22 Maret, Ini Sejarah dan Tema Perayaan Tahun Ini
Makna di Balik Hari Air Sedunia
Dilansir pusdataru.jatengprov.go.id, pemahaman serta perhatian khusus yang kurang dari masyarakat global pada pentingnya keberadaan air bersih adalah salah satu alasan dibalik World Water Day.
Hari Air Sedunia merupakan perayaan tahunan yang dilakukan untuk kembali menarik perhatian publik pada pentingnya air bersih dan penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
Mengapa Hari Air Sedunia dirayakan?
PBB bersama anggota negara yang merayakan kampanye ini menerapkan rekomendasi dari PBB untuk mempromosikan konservasi air secara global melalui kegiatan yang nyata.
Kampanye ini secara khusus dipromosikan oleh salah satu badan PBB setiap tahun dengan melibatkan masyarakat.
Dimaksudkan untuk mendengarkan dan memahami tentang masalah air serta koordinasi dengan kegiatan internasional untuk Hari Air Dunia.
Sejak awal perayaan acara ini, UN-Water telah bertanggung jawab untuk memilih tema dari World Water Day, serta menyampaikan pesan global dan memimpin Badan PBB untuk merayakan World Water Day.
Negara-negara anggota PBB dan berbagai LSM dan organisasi non pemerintah juga terlibat dalam gerakkan promosi konservasi air bersih yang memfokuskan pada perhatian publik terhadap isu-isu kritis air.
Selama peringatannya, seluruh masalah-masalah air memiliki garis besar dalam bagaimana masyarakat yang tidak dapat mengakses air bersih dan lainnya.
Adapun sebagai informasi cara konservasi sumber daya air berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, dilansir dlh.probolinggokab.go.id:
1. Perlindungan dan pelestarian sumber air
Ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam dan yang disebabkan oleh tindakan manusia.
Contohnya dengan tidak menebang pohon dan melakukan penghijauan di daerah resapan air.
2. Pengawetan air
Ditujukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air atau kuantitas air sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.
Dilakukan dengan cara menggunakan air secara efisien dan efektif, serta dengan mengelola air hujan menggunakan kolam tandon, lubang resapan biopori atau sumur resapan.
3. Pengelolaan kualitas air
Dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air.
4. Pengendalian pencemaran air
Dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber daya air, yaitu dengan tidak membuang sampah ataupun limbah yang belum diolah ke sumber air.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)