TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengakui jika partainya tidak risau dengan suksesi kepemimpinan.
Hendrawan menjelaskan, dalam AD/ART PDIP, urusan suksesi kepemimpinan merupakan hak prerogatif ketua umum petahana.
"Kami di PDIP tidak risau dengan urusan suksesi, karena dalam AD/ART jelas, itu hak prerogatif Ketua Umum petahana untuk menentukannya," kata Hendrawan saat dihubungi Tribunnews, Jumat (26/3/2021).
Anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan, ketentuan suksesi kepemimpinan dibuat sesuai dengan kultur organisasi PDIP yamg unik, terpimpin (hierarkis) dan tegak lurus terhadap ideologi partai.
"Jadi tidak usah diributkan. Semua sudah diatur atau ditata dengan kearifan tingkat tinggi. Berpuluh-puluh tahun ini Ibu Ketum sudah tahu mana emas mana loyang, mana gandum mana ilalang," ucapnya.
Megawati Soekarnoputri angkat suara soal dirinya yang hingga kini masih jasi Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut ia sampaikan dalam pidatonya di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (24/3/2021).
Pertama, ia membantah bahwa ia memberi uang kepada para kader agar dirinya dapat terpilih kembali menjadi Ketum.
Banyak orang tanya kalau saya itu jadi ketum apa ngekei (memberikan) duit sama kalian? Tanya aja sendiri sama mereka. Emangnya saya punya duit segitu banyak?” ujarnya.
Megawati mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang banyak untuk menyogok para pengurus yang memiliki hak suara.
Baca juga: Megawati Angkat Bicara Soal Isu Jabatan Presiden 3 Periode: Orang yang Ngomong Itu yang Pengen
Dia merinci, saat ini terdapat 514 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP.
“Per struktur saja kira-kira ada 21. Coba bayangkan? Terus kalian aku duiti ngono biar aku jadi ketum? Enggak. Enggak. Bukan sombong, tidak,” tandasnya.
Kedua, Megawati juga mengatakan bahwa dirinya siap-siap saja jika digantikan sebagai Ketum.
Dia hanya berpesan agar PDIP tetap dijaga agar senantiasa menjadi partai besar di negara ini.
“Ada pertanyaan kalau suatu saat ibu harus digantikan? Ya Monggo wae. Tapi PDIP-nya awas lho. Sepanjang ada republik ini PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini,” ucap Megawati.