Lewat ini Yesus sedang membangun persepsi tentang diriNya sebagai Mesias, Raja Damai yang lemah lembut, rendah hati dan menghadirkan kehidupan. Dia tidak datang dengan kekuasaan, kekuatan, apalagi kekerasan untuk berperang dan menghancurkan kehidupan.
“Dalam semangat kelembutan seperti itulah saya mengajak umat Kristen menghadapi peristiwa ini, seraya berdoa bagi kedamaian masyarakat kita.”katanya.
PGI meminta aparat keamanan segera mengusut tuntas kasus ini, membongkar jaringan pelakunya, dan menindak dengan tegas para pelaku tindakan barbar yang tak berperikemanusiaan ini.
PGI mengharapkan semua jemaat meningkatkan pengamanan peribadahan dalam kerjasama dengan aparat keamanan, terutama menyongsong ibadah Jumat Agung dan Paska Kristus.
Kepada Jemaat Katedral Makasar, segenap pelayan dan umat, terutama para korban yang terdampak peristiwa ini, PGI menyampaikan dukacita dan solidaritas sedalam-dalamnya terkait kejadian yang mengoyak nurani tersebut.
"Kiranya pengharapan kita kepada Kristus yang menderita, disalibkan, mati dan bangkit tidak akan pernah goyah akibat tragedi ini. Tuhan menggendong kita dalam kasih-Nya," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas merespon secara tegas terkait peristiwa ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar.
"MUI mengutuk dengan keras tindakan pelaku peledakan bom di Makassar pagi ini yang telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Anwar melalui keterangan resminya, Minggu (26/3/2021).
Lebih lanjut kata dia, peristiwa tersebut jelas tidak manusiawi serta bertentangan dengan nilai dan ajaran agama manapun.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap secara detil tentang motif adanya ledakan tersebut.
"Untuk itu MUI meminta pihak aparat untuk mencari dan menangkap pelaku dan atau otak intelektual serta pihak-pihak yang ada di balik peristiwa ini serta membongkar motif dari tindakan yang tidak terpuji tersebut," tuturnya.
Diakhir, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyangkutkan peristiwa yang terjadi dengan kondisi, agama maupun suku tertentu.
Karena kata dia, hal itu hanya akan memperkeruh suasana yang sedang rumit saat ini.
"Tindakan ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir karena sangat tidak manusiawi dan sangatbertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama manapun yang diakui di negeri ini," tukasnya.