News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ajak Mahasiswa Perangi Stunting, Kemendikbud: Belajar Bukan Hanya di Kampus

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis memeriksa suhu tubuh balita yang akan mengikuti imunisasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/11/2020). Imunisasi rutin lengkap merupakan program vaksin dasar yang diberikan kepada bayi kurang dari 24 jam hingga anak berusia 3 tahun dengan tujuan mempertahankan tingkat kekebalan optimal sekaligus mencegah terjadinya stunting pada anak. Tribunnew/Jeprima

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengajak para mahasiswa untuk terjun langsung membantu pengentasan angka stunting di Indonesia.

Menurut Paris, proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus. Namun para mahasiswa juga dapat terjun ke lapangan membantu menurunkan angka stunting.

"Mari merubah pola mindset proses pembelajaran bukan hanya di kampus, tapi kita juga harus mempelajari apa yang terjadi di luar kampus, dan itu lebih luas daripada yang kita perkirakan di dalam kampus," ucap Paris dalam webinar yang disiarkan Channel Youtube Ditjen Dikti, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Kemendikbud: Inovasi Perguruan Tinggi Dapat Bantu Penurunan Angka Stunting

Paris mengungkapkan dalam konsep Kampus Merdeka terdapat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur capaian perguruan tinggi.

Dalam IKU tersebut, terdapat indikator yang mendorong mahasiswa untuk melakukan pengabdian di masyarakat.

Baca juga: Dukcapil Kemendagri Gelar Rakornas Terkait Penanganan Stunting dan Vaksinasi Nasional

Sehingga mahasiswa bisa mengabdi di masyarakat dengan pengentasan angka stunting.

"Ada salah satu indikator utama yaitu mahasiswa diharapkan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, ataupun melakukan kegiatan kampus merdeka di berbagai kegiatan," kata Paris.

Mahasiswa, menurut Paris, dapat melakukan kegiatan-kegiatan di desa, proyek individu, serta terjun memberikan solusi untuk pemerintah.

Baca juga: Menko PMK: Ketersediaan Air Bersih Mampu Cegah Stunting

"Kemudian kita urun rembug untuk memecahkan masalah, berikan solusi dari masalah yang ada di kabupaten, di provinsi dan di nasional," kata Paris.

Seperti diketahui, stunting merupakan masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.

Presiden RI Joko Widodo mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini