Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengatakan inovasi yang dibuat perguruan tinggi dapat membantu pengentasan angka stunting di Indonesia.
Paristiyanti Nurwardani mengatakan pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia hingga 14 persen.
"Kami sangat yakin yang luar biasa. Inovasi dari perguruan tinggi dari insan dikti akan membuat prioritas nasional ini menjadi kenyataan dengan indikator menurunnya angka stunting di Indonesia dari 29 persen menjadi 14 persen," ujar Paristiyanti Nurwardani dalam webinar yang disiarkan Channel Youtube Ditjen Dikti, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Kominfo: Pemerintah Galakkan Program Penurunan Angka Stunting
Menurut Paristiyanti Nurwardani , tantangan bangsa Indonesia saat ini telah tergambar melalui stunting.
Kolaborasi semua pihak, menurut Paristiyanti Nurwardani , sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting. Perguruan tinggi merupakan pihak yang memiliki peran penting dalam pengentasan stunting.
Kemendikbud telah memiliki platform Kedaireka yang dapat mempertemukan inovasi insan perguruan tinggi. Inovasi ini dapat dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting.
Baca juga: Dukcapil Kemendagri Gelar Rakornas Terkait Penanganan Stunting dan Vaksinasi Nasional
"Mari kita perangi stunting dengan kolaborasi pentahelix melalui rumah kedainreka. Jika ada hal yang harus dikomunikasikan, dikolaborasikan, dan disinergikan datanglah ke Kedaireka. Kita sama-sama akan melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia," tutur Paristiyanti Nurwardani.
Berbagai macam teknologi hasil inovasi para mahasiswa dan dosen, menurut Paris dapat digunakan untuk mengurangi angka stunting. Sesuai dengan target pemerintah.
Baca juga: Menko PMK Minta Al-Washliyah Terlibat dalam Penanganan Stunting
"Kami siap untuk melakukan berbagai macam urun rembuk. Baik itu hasil inovasi, kemudian berbagai macam teknologi. Kemudian kami juga siap untuk mendarmabaktikan kepada Ibu Pertiwi, seluruh mahasiswa dan dosen yang akan mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia," pungkas Paristiyanti Nurwardani.
Seperti diketahui, stunting merupakan masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.
Presiden RI Joko Widodo mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.