TRIBUNNEWS.COM - Surat wasiat ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, dan Lukman, pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sebagian besar isinya sama.
Meski ZA dan Lukman melakukan aksinya di tempat serta waktu yang berbeda, mereka sama-sama membahas soal jihad dan bank dalam suratnya.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, ZA meminta agar ibu dan keluarganya berhenti berurusan dengan bank karena riba.
Ia juga berpesan pada sang kakak agar menjaga orang tua dan adiknya baik-baik.
Senada dengan ZA, Lukman juga melarang ibunya mengambil uang di bank karena riba.
Baca juga: Kapolri Beberkan Kronologi Terduga Teroris Serang Markasnya, Masuk Lewat Pintu Belakang
Baca juga: Ada Penyerangan di Mabes Polri, Perlu Penanganan Tegas Penyebaran Doktrin Terorisme
Mengutip Tribun Timur, Lukman meminta pada adiknya untuk tidak bergaul.
Ia berpesan pada adiknya agar fokus membantu sang ibu.
Kronologi ZA Serang Mabes Polri
Dilansir Tribun Jakarta, ZA sempat bertanya soal tempat kantor pos pada petugas jaga di pos utama sebelum melancarkan aksinya, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Ketua DPR: Tingkatkan Kewaspadaan Tapi Tidak Boleh Takut
Baca juga: Sosok Pria Bermobil yang Disebut Antar Terduga Teroris Serang Mabes Polri Masih Misterius
Ia diketahui masuk dari pintu belakang menuju pos gerbang utama Mabes Polri pada pukul 16.30 WIB.
Setelah mendapat arahan di mana tempat kantor pos, ZA meninggalkan pos jaga.
Namun, ia kembali lagi dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang berjaga.
"Wanita tersebut kemudian meninggalkan pos tersebut."
"Tapi yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga," terang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Rabu.