TRIBUNNEWS.COM - Besok Jumat (2/4/2021) umat Kristen akan merayakan Hari Raya Paskah.
Paskah dipercaya sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus.
Dikutip dari history.com, dalam perjanjian baru di Alkitab, peristiwa tersebut dikatakan telah terjadi tiga hari setelah Yesus disalibkan oleh orang Romawi dan meninggal sekitar 30 Masehi.
Menurut Perjanjian Baru, Yesus ditangkap oleh masyarakat Romawi, karena dia mengaku sebagai "Anak Allah".
Namun beberapa orang juga mengatakan bahwa orang Romawi mungkin memandangnya sebagai ancaman bagi kekaisaran.
Karena hal itulah, maka ia dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, prefek Romawi di Yudea dari 26 hingga 36 M.
Baca juga: Jadwal Misa Online Jumat Agung, Malam Paskah dan Minggu Paskah, Lengkap Link Katedral
Baca juga: Antisipasi Aksi Terorisme Jelang Paskah, Keuskupan Agung Jakarta Imbau Gereja Tingkatkan Keamanan
Kematian Yesus dengan penyaliban, ditandai dengan hari raya Kristen Jumat Agung (Jumat sebelum Paskah).
Kemudian kebangkitan berikutnya dikatakan tiga hari setelahnya, oleh para penulis Injil, untuk membuktikan bahwa dia adalah anak Allah yang hidup.
Dikatakan dalam Injil, mereka yang percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus diberi "anugerah hidup yang kekal," artinya bahwa mereka yang beriman akan disambut ke dalam "Kerajaan Surga" setelah kematian duniawi mereka.
St. Bede the Venerable, penulis abad ke-6 Historia ecclesiastica gentis Anglorum, menyatakan bahwa Paskah berasal dari kata Eostre , atau Eostrae.
Eostre , atau Eostrae berarti dewi musim semi dan kesuburan Anglo-Saxon.
Maka paskah ini dianggap sebagai hari suci bagi umat kristen.
Ketika perayaan paskah, terdapat beberapa hal yang memiliki makna keagamaan di Hari Paskah sebagai berikut:
1. Puasa