Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Irwan menilai penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182, akan memudahkan KNKT dalam menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Menurutnya, data CVR akan menunjukkan perbincangan antara pilot dan co pilot di dalam kokpit, sebelum pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: CVR Ditemukan, Dirut Sriwijaya Berharap Misteri Jatuhnya Pesawat Dapat Terungkap
Baca juga: Cerita di Balik Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 dan Peran Kapal Penyedot Lumpur TSHD King Arthur 8
"Data penting dibutuhkan dari FDR dan CVR, disamping mencari tahu penyebab terjatuhnya pesawat tersebut, juga untuk perbaikan kelaikan dan keselamatan penerbangan tanah air ke depan," kata Irwan, Kamis (1/4/2021).
Irwan menyebut, sebelumnya data yang ada di dalam Flight Data Recorder (FDR) sudah berhasil diunduh, dan pihak KNKT telah memberikan keterangan awal pada Februari 2021.
"Data tersebut sangat berharga, apalagi ditemukan beberapa hal di dalamnya dan sudah disampaikan di komisi V DPR RI dan juga masyarakat," tuturnya.
Diketahui, modul Crash Survivable Memory Unit (CSMU) dari Cockpit Voice Recorder (CVR) PK-CLC, bagian terakhir blackbox pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan di perairan antara Pulau Lakki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
CVR ditemukan pada Selasa (30/3/2021), sekitar pukul 20.00 WIB oleh Kapal TSHD King Arthur 8.