Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait Kondisi Ekonomi dan Politik 1 Tahun Covid-19.
Dalam pemaparan elektabilitas calon presiden, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meraih angka tertinggi dengan persentase 20 persen.
"Dalam format pertanyaan semi terbuka, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 20 persen, disusul Anies Baswedan 11,2 persen, Ganjar Pranowo 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 4,8 persen, AHY 3,5 persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas, dalam rilis survei yang disiarkan secara virtual, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Prabowo Subianto Teken Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan dengan Jepang
Dalam format tertutup, 15 nama secara urutan elektabilitas tidak banyak berubah.
Prabowo tetap berada dalam posisi teratas dengan persentase 20,8 persen, kedua Anies 13,1 persen, Ganjar 12 persen, Sandiaga 7,4 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, AHY 5,2 persen, Tri Rismaharini 5,2 persen.
"Dengan jumlah calon 15 orang, Prabowo kembali tertinggi, tapi angka dukungannya tidak berubah secara berarti, tetap seperti hasil pertanyaan semi terbuka yang jumlah namanya puluhan. Hanya naik 0,8 persen tak signifikan," ucapnya.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Tiba di Bandara Haneda Tokyo Jepang
"Artinya, Prabowo tak bisa menarik pemilih yang tadinya memilih nama nama lain yang dikeluarkan dari semi terbuka menjadi 15 nama tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, Abbas mengatakan, kondisi saat Maret 2021 ini mirip tahun 2011 atau menjelang Pilpres 2014.
Dia mengatakan, saat itu tidak ada suara dominan dan Megawati Soekarnoputri mendapatkan dukungan yang paling besar.
Baca juga: Prabowo Subianto Berikan Souvenir Keris Bali Kepada Menhan Inggris Saat Lawatan ke London
Kala itu nama Joko Widodo (Jokowi) belum muncul namun Jokowi bisa terpilih pada Pilpres 2014.
Menurut Abbas, dengan elektabilitas 20 persen, Prabowo bakal berat maju dalam Pilpres 2024.
"Pada Maret 2021 ini, dengan elektabilitas hanya 20 persen, diperkirakan Prabowo akan berat dalam pilpres 2024, bila ia maju," ucap Abbas.