Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Pemuda Perindo diyakini mampu menjadi ujung tombak, sekaligus wadah kaderisasi Partai Perindo, yang melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan.
Hal itu diserukan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di syukuran HUT ke-5 dan pelantikan pengurus baru dari sayap pemuda Partai Perindo, yaitu DPP Pemuda Perindo di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
"Sayap pemuda ini harus difungsikan maksimal ke depan untuk memperkuat basis partai dan juga tempat untuk mencari kader-kader, pimpinan-pimpinan partai ke depan," ujarnya.
Baca juga: Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Pemuda Perindo, kata Hary, sayap paling penting di Partai Perindo, karena mayoritas masyarakat di Tanah Air usianya muda. Basis pemilih paling besar pun usia muda.
Untuk itu, dia mengapresiasi langkah Pemuda Perindo yang mulai menata kembali struktur dan terus memperkuat organisasi jelang Pemilu 2024 mendatang.
"Hebat, sudah mulai duluan menata diri. Perubahan daripada organisasi ini satu awal. Buktikan, ini awal yang baik, bisa mencapai sasaran," tutur Hary.
Hary menegaskan, SDM memegang peranan sangat penting dalam kemajuan sebuah organisasi.
"Pilihlah kader-kader yang memang betul-betul punya kapasitas, punya komitmen," tegasnya.
Kepada pengurus dan kader Pemuda Perindo, Hary mengingatkan kembali perjuangan Partai Perindo untuk mewujudkan Indonesia sejahtera. Bersama-sama Partai Perindo, sayap pemuda harus konsisten dengan perjuangan tersebut.
Baca juga: Putra Ketua Umum Perindo Harry Tanoe Jadi Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi
"Tanamkan roh, Perindo itu hadir, karena satu tujuan. Kenapa sih ada Partai Perindo? Karena kita percaya, yang harus diusung Indonesia ke depan itu kesejahteraan, makanya slogan kita Untuk Indonesia Sejahtera," kata Hary.
Pria yang telah mengajar di lebih dari 186 perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke itu optimistis, Indonesia bisa menjadi negara besar.
Syaratnya hanya satu, mempercepat peningkatan jumlah masyarakat produktif.
Hary menyebutkan dua langkah untuk mempercepat lahirnya masyarakat produktif.
Pertama, mempercepat pendidikan masyarakat. Saat ini, sekitar 88% pendidikan masyarakat masih SMA ke bawah.