News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ken Setiawan Ungkap Alasan Kelompok NII Melibatkan Perempuan dalam Gerakan Radikal

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid bersama Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan saat mengikuti sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribunnews, Jakarta Pusat, Kamis (1/4/2021). Pada pembahasan kali ini mengangkat isu terorisme yang ada saat ini. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang perempuan pelaku teror tewas dalam aksi teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta beberapa hari terakhir.

Sejumlah perempuan juga tercatat telah ditangkap atau diproses hukum karena diduga terlibat dengan aktivitas kelompok radikal.

Tidak sedikit di antara mereka juga tewas ketika melakukan serangan teror misalnya di Surabaya pada 2018 lalu.

Meski radikalisme terorisme tidak terkait dengan satu agama, gender, sekte, atau suku tertentu namun mantan rekruter Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan, menilai fenomena keterlibatan perempuan dalam kelompok radikal sesuatu yang unik.

Ia membeberkan sejumlah alasan perempuan kerap dilibatkan dalam gerakan radikal.

Bahkan, kata Ken, anggota kelompok radikal tersebut paling banyak perempuan ketika dulu ia baru bergabung.

Pendiri NII Crisis Center itu bahkan mengatakan perempuan cukup menjadi andalan dalam aktivitas kelompok radikal antara lain untuk menggalang dana.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid bersama Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan saat mengikuti sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribunnews, Jakarta Pusat, Kamis (1/4/2021). Pada pembahasan kali ini mengangkat isu terorisme yang ada saat ini. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Hal tersebut disampaikannya ketika berbincang dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domuara D Ambarita di kantor redaksi Tribunnews Jakarta pada Kamis (1/4/2021).

"Radikalisme di kalangan perempuan ini memang unik. Dulu ketika saya bergabung paling banyak itu kalangan perempuan. Bahkan di tingkat amaliyah, penggalangan dana, perekrutan anggota baru, perempuan itu cukup menjadi andalan," kata Ken.

Saat itu, kata dia, NII bahkan hanya mengandalkan perempuan untuk menggalang dana.

Ken mengatakan, hanya dengan mengandalkan lima orang perempun, dalam satu hari mereka bisa meraih Rp 1 miliar.

Lima orang tersebut kemudian dipalsukan KTP, ijazah, dan Kartu Keluarga-nya.

Dulu, kata Ken, semua dokumen tersebut bisa dipalsukan di kawasan Jatinegara dalam satu jam.

Baca juga: Pendiri NII Crisis Center: Perampokan Pernah Sehari Rp 1 M, Modusnya Kita Menggunakan Perempuan

Baca juga: Pendiri NII Crisis Center: Anak Muda yang Terpapar Paham Radikal Berani Bohongi Orang Tua

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini